I.
RUMUSAN MASALAH
A.
Bagaimana Kebutuhan Layanan BK di SD?
B.
Bagaimana Penerapan BK di SD?
C.
Apa Saja Hambatan dan Permasalahannya BK di SD?
II.
PEMBAHASAN
A.
Kebutuhan Layanan BK di
SD
Masalah-masalah
yang dialami siswa dapat terjadi oleh berbagai sebab, baik yang bersumber dari
siswa itu sendiri maupun yang bersumber dari lingkungannya.
Pelayanan bimbingan dan konseling disekolah dasar mengacu pada perkembangan
siswa di SD yang tengah beradaptasi dengan lingkungan yang lebih luas dan
belajar bersosialisasi dengan mengenal berbagai aturan, nilai, dan norma-norma.
Materi bimbingan dan konseling di SD termut kedalam empat bidang bimbingan
yaitum bimbingan pribadi, social, belajar, dan karier.
1. Bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan dan konseling membantu
siswa SD menemukan dan memahami, serta mengembangkan pribadi yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan YME, mandiri, aktif, serta sehat jasmani dan rohani.
2. Bidang bimbingan social, pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa SD dalam proses sosialisasi
untuk mengenal serta berhubungan dengan lingkungan social yang dilandasi budi
pekerti luhur dan rasa tanggung jawab.[1]
3. Dalam bidang bimbingan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan
sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri. Bidang ini bertujuan membantu
peserta didik dalam mengenal, menumbuhkan dan mengembangkan diri, sikap dan
kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan sesuai
dengan program belajar di sekolah.[2]
Pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa SD mengembangkan kebiasaan
belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan dan keterampilan, serta
menyiapkan untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.
4. Dalam bidang karier, Menurut Winkel (2005:114) bimbingan karir adalah
bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih
lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya siap
memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari
lapangan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai
sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat
sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam
setiap pengalaman belajar bidang studi.[3]
Pelayanan bimbingan don konseling membantu siswa SD mengenali dan mulai
mengarahkan diri untuk m karier masa depan.
Layanan bimbingan dan konseling di SD meliputi layanan orientasi,
informasi, penempatan/penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan
kelompok, dan konseling kelompok.
1. Layanan orientasi di SD ditujukan untuk siswa baru guna memberikan
pemahaman dan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah yang baru dimasuki.
Layanan orientasi dalam bidang bimbingan pribadi, meliputi:
a. Fasilitas penunjang ibadah keagamaan yang ada di sekolah
b. Hak dan kewajiban siswa
c. Fasilitas penunjang seperti sarana olah raga dan rekreasi, pelayanan
kesehatan, pelayanan bimbingan dan konseling, kafetaria, dan tata usaha
d. Layanan orientasi dalam bidang bimbingan sosial, meliputi:
Suasana
kehidupan dan tata krama tentang hubungan sosial disekolah baik dengan teman,
guru wali kelas maupun staf sekolah lainnya
a. Organisasi orang tua dan guru
b. Organisasi siswa
c. Organisasi sekolah secara menyeluruh
d. Adanya bimbingan sosial bagi para siswa
Layanan
orientasi dalam bidang bimbingan belajar, meliputi:
a. Sistem penyelenggaraan pendidikan pada umumnya
b. Kurikulum yang ada
c. Sistem penilaian, ujian, dan kenaikan kelas
d. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, jadwal pelajaran, guru-guru
setiap mata pelajaran
e. Kegiatan belajar yang dituntut dari siswa
f. Adanya pelayanan bimbingan belajar bagi para siswa
g. Fasilitas dan sumber belajar yang ada, seperti ruang kelas,
laboratorium, perpustakaan, ruang praktek, dan sebagainya.
Layanan
orientasi dalam bidang bimbingan karir, meliputi:
a. Pengenalan, orientasi dan informasi karier pada umumnya secara sederhana
b. Pengenalan dan pemahaman diri secara awal berkenaan dengan kecenderungan
karier yang hendak dikembangkan
2. Layanan informasi bertujuan untuk membekali siswa dengan berbagai
pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenali
diri, merencanakan, dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota
keluarga, dan masyarakat. Layanan ini digunakan sebagai bahan acuan dalam
meningkatkan kegiatan dan prestasi belajar, mengembangkan cita-cita, dan
mengambil keputusan. Fungsi utama layanan ini ialah fungsi pemahaman dan
pencegahan.
3. Layanan penempatan dan penyaluran memungkinkan siswa berada pada posisi
dan pilihan yang tepat, yaitu berkenaan dengan posisi duduk dalam kelas,
kelompok belajar kegiatan ekstra kurikuler, program latihan, serta
kegiatan-kegiatan lainnya sesuai dengan kondisi fisik dan psikisnya. Fungsi
utama layanan ini ialah fungsi pencegahan dan perkembangan/pemeliharaan.
4. Layanan pembelajaran dimaksudkan untuk memungkinkan siswa memahami serta
mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, keterampilan dan materi
belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta tuntutan
kemampuan yang berguna dalam kehidupan dan perkembangan dirinya. Fungsi utama
layanan ini ialah fungsi pemeliharaan dan pengembangan.
5. Layanan konseling perseorangan memungkinkan siswa mendapatkan layanan
langsung secara tatap muka dengan guru kelas dalam pembahasan permasalahannya.
Fungsi utama layanan ini ialah fungsi pengentasan.
6. Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk memungkinkan siswa secara
bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari narasumber yang bermanfaat untuk
kehidupan sehari-hari, baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, anggota
keluarga dan masyarakat. Fungsi utama layanan ini ialah fungsi pemahaman dan
pengembangan.
7. Layanan konseling kelompok memungkinkan siswa memperoleh kesempatan bagi
pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami melalui dinamika kelompok.
Fungsi utama layanan ini ialah fungsi pengentasan.
B.
Penerapan BK di SD
Penerapan kegiatan BK dalam Sekolah Dasar sangat menentukan keberhasilan
proses belajar-mengajar. Oleh karena itu peranan guru kelas dalam pelaksanaan
kegiatan BK sangat penting dalam rangka mengefektifkan pencapaian tujuan
pembelajaran yang dirumuskan. Berikut penerapan Tugas-tugas konselor Sekolah Dasar yang dilakukan secara teratur
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Menerapakan
bimbingan di kelas yang efektif
2. Menyediakan
konseling in dividual dan kelompok kecil
3. Membantu para
murid untuk mengenali kemampuan dan bakat mereka
4. Berkerja dengan
populasi khusus
5. Mengembangakan
kesadaran karier pada murid
6. Mengkordinasi
sumber daya sekolah , komunitas, dan bisnis
7. Berkonsultasi
dengan para guru dan profisional lainnya
8. Berkomunikasi
dan bertukar informasi dengan wali murid
Tujuh langkah dalam penerapan model program bimbingan komprehensif
yaitu:
1. Mendiskusikan program dengan para konselor dengan para konselor, kepala sekolah dan staf sekolah
lainnya sehingga mereka merasa memiliki dan terlinat dalam program
2. Mengembangkan satu lokakarya bagi para guru untuk memahami mendukung,
serta mempersiapkan kemampuan-kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan
program
3. Mempublikasikan perubahan-perubahan yang diusulkan dalam program
tersebut kepada siswa, orangtua dan masyarakat
4. Melakukan analisis dan pengkajian secara teliti terhadap program
bimbingan yang sekarang dilaksanakan disekolah. Analisis dan pengkajian ini
meliputi sumber manusia, keuangan, pengalokasian waktu tugas staf bimbingan dan
konseling, serta menginventarisasikan material yang digunakan.
5. Melakukan analisis dan pengkajian terhadap berbagai kebutuhan. Hal ini
dilakukan melalui survey terhadap siswa, orang tua, dan guru. Maksud servei ii
adalah membantu konselor mengidentifikasi kompetensi dan kategori program
layanan yang penting yang akan di tata kedalam program bimbingan.
6. Mengembangkan program bimbingan dengan cara mengidentifikasi
kemampuan-kemampuan khusus secara teratur. Dalam menyusun program bimbingan ini
memerlukan kerja sama yang baik dengan guru
7. Membuat perosedur evaluasi yang tepat yang akan menilai kemampuan siswa,
penampilan personal bimbingan, dan prestasi atau keberhasilan dari tujuan
program.[5]
C.
Hambatan dan Permasalahan BK di SD
tugas guru kelas di Sekolah Dasar selain mengajar, juga melaksanakan
pelayanan bimbingan dan konseling terhadap murid yang menjadi tanggungjawabnya.
Demikian pula guru diharapkan pula guru dapat memahami hambatan dan
permasalahan yang di alami murid-muridnya baik yang menyangkut masalah pribadi,
hubungan social, kegiatan dan hasil belajarnya serta kondisi keluarga dan
lingkungannya.[6]
1. Hambatan
a. Rendahnya pemahaman guru terhadap bimbingan dan konseling
b. Kesibukan guru kelas
c. Waktu sangat terbatas tidak terjadwal dengan baik
d. Kurangnya dukungan dari lingkungan sekolah
e. Fasilitas pendukung, baik sarana prasarana yang dapat menunjang petugas
konselor/guru masih sangat minim/kurang
f. Kurang baiknya dalam melakukan kerjasama, baik antara konselor dengan
orang tua wali, antara konselor dengan guru-guru yang lain
2. Permasalahan
Dalam menjalankan tugas-tugas perkembangannya, anak sering menemui
hambatan-hambatan dan permasalahan-permasalahan sehingga mereka banyak
bergantung kepada orang lain, terutma orangtua, dan guru. Oleh sebab itu, anak
usia SD memerlukan perhatian khusus dari para guru.[7]
III.
KESIMPULAN
Pelayanan bimbingan dan konseling disekolah dasar mengacu pada
perkembangan siswa di SD yang tengah beradaptasi dengan lingkungan yang lebih
luas dan belajar bersosialisasi dengan mengenal berbagai aturan, nilai, dan
norma-norma. Materi bimbingan dan konseling di SD termut kedalam empat bidang
bimbingan yaitum bimbingan pribadi, social, belajar, dan karier. Layanan
bimbingan dan konseling di SD meliputi layanan orientasi, informasi,
penempatan/penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok,
dan konseling kelompok. Oleh karena itu peranan guru kelas dalam pelaksanaan
kegiatan BK sangat penting dalam rangka mengefektifkan pencapaian tujuan
pembelajaran yang dirumuskan.
tugas guru kelas di Sekolah Dasar selain mengajar, juga melaksanakan
pelayanan bimbingan dan konseling terhadap murid yang menjadi tanggungjawabnya.
Demikian pula guru diharapkan pula guru dapat memahami hambatan dan permasalahan
yang di alami murid-muridnya baik yang menyangkut masalah pribadi, hubungan
social, kegiatan dan hasil belajarnya serta kondisi keluarga dan lingkungannya.
IV.
PENUTUP
Demikian
makalah yang dapat kami sampaikan, kritik dan saran sangat kami harapkan. Guna
untuk menjadi bahan acuan pembuatan makalah yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad
Juntika Nurihsan, Bimbingan dan Konseling, (Bandung: PT Refika Aditama, 2007, hlm: 48-49)
Agung Ngurah
Adhiputra, Anak. Bimbingan dan Konseling
aplikasi disekolah Dasar dan Taman Kanak-kanak, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013, hlm:27)
Juntika Nurihsan, AchMad. Bimbingan dan Konseling, (Bandung: PT Refika Aditama, 2007, hlm: 52)
Masrudi, Saring. Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah.(Surakarta, Muhammadiyah University Press.2010. hal
109)
Tohirin.
Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah.(Jakarta : Raja Grafindo
Persada, 2009. Hal 133)
T.
Glading, Samuel. Konseling Profesi Menyeluruh, ( Jakarta: PT Indeks,
2012, hlm: 463)
https://widyaayu1122.wordpress.com di akses pada hari senin
21/11/16 9:35
[2] Saring Masrudi. Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah.(Surakarta,
Muhammadiyah University Press.2010. hal 109)
[3] Tohirin. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah.(Jakarta
: Raja Grafindo Persada, 2009. Hal 133)
[5] Achmad Juntika
Nurihsan, Bimbingan dan Konseling, (Bandung: PT Refika Aditama, 2007, hlm: 48-49)
[6] Anak Agung Ngurah Adhiputra, Bimbingan
dan Konseling aplikasi disekolah Dasar dan Taman Kanak-kanak, (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2013, hlm:27)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar