Senin, 07 Agustus 2017

BK SD


I.                   RUMUSAN MASALAH
A.    Bagaimana Kebutuhan Layanan BK di SD?
B.     Bagaimana Penerapan BK di SD?
C.     Apa Saja Hambatan dan Permasalahannya BK di SD?



II.                PEMBAHASAN
A.    Kebutuhan Layanan BK di SD
Masalah-masalah yang dialami siswa dapat terjadi oleh berbagai sebab, baik yang bersumber dari siswa itu sendiri maupun yang bersumber dari lingkungannya.  
Pelayanan bimbingan dan konseling disekolah dasar mengacu pada perkembangan siswa di SD yang tengah beradaptasi dengan lingkungan yang lebih luas dan belajar bersosialisasi dengan mengenal berbagai aturan, nilai, dan norma-norma. Materi bimbingan dan konseling di SD termut kedalam empat bidang bimbingan yaitum bimbingan pribadi, social, belajar, dan karier.
1.      Bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa SD menemukan dan memahami, serta mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, mandiri, aktif, serta sehat jasmani dan rohani.
2.      Bidang bimbingan social, pelayanan bimbingan dan  konseling membantu siswa SD dalam proses sosialisasi untuk mengenal serta berhubungan dengan lingkungan social yang dilandasi budi pekerti luhur dan rasa tanggung jawab.[1]
3.      Dalam bidang bimbingan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri. Bidang ini bertujuan membantu peserta didik dalam mengenal, menumbuhkan dan mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan program belajar di sekolah.[2] Pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa SD mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan dan keterampilan, serta menyiapkan untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.
4.      Dalam bidang karier, Menurut Winkel (2005:114) bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi.[3] Pelayanan bimbingan don konseling membantu siswa SD mengenali dan mulai mengarahkan diri untuk m karier masa depan.
Layanan bimbingan dan konseling di SD meliputi layanan orientasi, informasi, penempatan/penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok.
1.      Layanan orientasi di SD ditujukan untuk siswa baru guna memberikan pemahaman dan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah yang baru dimasuki.
Layanan orientasi dalam bidang bimbingan pribadi, meliputi:
a.       Fasilitas penunjang ibadah keagamaan yang ada di sekolah
b.      Hak dan kewajiban siswa
c.       Fasilitas penunjang seperti sarana olah raga dan rekreasi, pelayanan kesehatan, pelayanan bimbingan dan konseling, kafetaria, dan tata usaha
d.      Layanan orientasi dalam bidang bimbingan sosial, meliputi:
Suasana kehidupan dan tata krama tentang hubungan sosial disekolah baik dengan teman, guru wali kelas maupun staf sekolah lainnya
a.       Organisasi orang tua dan guru
b.      Organisasi siswa
c.       Organisasi sekolah secara menyeluruh
d.      Adanya bimbingan sosial bagi para siswa
Layanan orientasi dalam bidang bimbingan belajar, meliputi:
a.       Sistem penyelenggaraan pendidikan pada umumnya
b.      Kurikulum yang ada
c.       Sistem penilaian, ujian, dan kenaikan kelas
d.      Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, jadwal pelajaran, guru-guru setiap mata pelajaran
e.       Kegiatan belajar yang dituntut dari siswa
f.       Adanya pelayanan bimbingan belajar bagi para siswa
g.      Fasilitas dan sumber belajar yang ada, seperti ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, ruang praktek, dan sebagainya.
Layanan orientasi dalam bidang bimbingan karir, meliputi:
a.       Pengenalan, orientasi dan informasi karier pada umumnya secara sederhana
b.      Pengenalan dan pemahaman diri secara awal berkenaan dengan kecenderungan karier yang hendak dikembangkan

2.      Layanan informasi bertujuan untuk membekali siswa dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenali diri, merencanakan, dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat. Layanan ini digunakan sebagai bahan acuan dalam meningkatkan kegiatan dan prestasi belajar, mengembangkan cita-cita, dan mengambil keputusan. Fungsi utama layanan ini ialah fungsi pemahaman dan pencegahan.
3.      Layanan penempatan dan penyaluran memungkinkan siswa berada pada posisi dan pilihan yang tepat, yaitu berkenaan dengan posisi duduk dalam kelas, kelompok belajar kegiatan ekstra kurikuler, program latihan, serta kegiatan-kegiatan lainnya sesuai dengan kondisi fisik dan psikisnya. Fungsi utama layanan ini ialah fungsi pencegahan dan perkembangan/pemeliharaan.
4.      Layanan pembelajaran dimaksudkan untuk memungkinkan siswa memahami serta mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, keterampilan dan materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta tuntutan kemampuan yang berguna dalam kehidupan dan perkembangan dirinya. Fungsi utama layanan ini ialah fungsi pemeliharaan dan pengembangan.
5.      Layanan konseling perseorangan memungkinkan siswa mendapatkan layanan langsung secara tatap muka dengan guru kelas dalam pembahasan permasalahannya. Fungsi utama layanan ini ialah fungsi pengentasan.
6.      Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk memungkinkan siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari narasumber yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari, baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat. Fungsi utama layanan ini ialah fungsi pemahaman dan pengembangan.
7.      Layanan konseling kelompok memungkinkan siswa memperoleh kesempatan bagi pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami melalui dinamika kelompok. Fungsi utama layanan ini ialah fungsi pengentasan.

B.     Penerapan BK di SD
Penerapan kegiatan BK dalam Sekolah Dasar sangat menentukan keberhasilan proses belajar-mengajar. Oleh karena itu peranan guru kelas dalam pelaksanaan kegiatan BK sangat penting dalam rangka mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Berikut penerapan Tugas-tugas konselor Sekolah Dasar yang dilakukan secara teratur diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Menerapakan bimbingan di kelas yang efektif
2.      Menyediakan konseling in dividual dan kelompok kecil
3.      Membantu para murid untuk mengenali kemampuan dan bakat mereka
4.      Berkerja dengan populasi khusus
5.      Mengembangakan kesadaran karier pada murid
6.      Mengkordinasi sumber daya sekolah , komunitas, dan bisnis
7.      Berkonsultasi dengan para guru dan profisional lainnya
8.      Berkomunikasi dan bertukar informasi dengan wali murid
9.      Berpartisipasi dalam kemajuan sekolah dan tim pengajar[4]
Tujuh langkah dalam penerapan model program bimbingan komprehensif yaitu:
1.      Mendiskusikan program dengan para konselor dengan para  konselor, kepala sekolah dan staf sekolah lainnya sehingga mereka merasa memiliki dan terlinat dalam program
2.      Mengembangkan satu lokakarya bagi para guru untuk memahami mendukung, serta mempersiapkan kemampuan-kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan program
3.      Mempublikasikan perubahan-perubahan yang diusulkan dalam program tersebut kepada siswa, orangtua dan masyarakat
4.      Melakukan analisis dan pengkajian secara teliti terhadap program bimbingan yang sekarang dilaksanakan disekolah. Analisis dan pengkajian ini meliputi sumber manusia, keuangan, pengalokasian waktu tugas staf bimbingan dan konseling, serta menginventarisasikan material yang digunakan.
5.      Melakukan analisis dan pengkajian terhadap berbagai kebutuhan. Hal ini dilakukan melalui survey terhadap siswa, orang tua, dan guru. Maksud servei ii adalah membantu konselor mengidentifikasi kompetensi dan kategori program layanan yang penting yang akan di tata kedalam program bimbingan.
6.      Mengembangkan program bimbingan dengan cara mengidentifikasi kemampuan-kemampuan khusus secara teratur. Dalam menyusun program bimbingan ini memerlukan kerja sama yang baik dengan guru
7.      Membuat perosedur evaluasi yang tepat yang akan menilai kemampuan siswa, penampilan personal bimbingan, dan prestasi atau keberhasilan dari tujuan program.[5]


C.    Hambatan dan Permasalahan BK di SD
tugas guru kelas di Sekolah Dasar selain mengajar, juga melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap murid yang menjadi tanggungjawabnya. Demikian pula guru diharapkan pula guru dapat memahami hambatan dan permasalahan yang di alami murid-muridnya baik yang menyangkut masalah pribadi, hubungan social, kegiatan dan hasil belajarnya serta kondisi keluarga dan lingkungannya.[6]
1.      Hambatan
a.       Rendahnya pemahaman guru terhadap bimbingan dan konseling
b.      Kesibukan guru kelas
c.       Waktu sangat terbatas tidak terjadwal dengan baik
d.      Kurangnya dukungan dari lingkungan sekolah
e.       Fasilitas pendukung, baik sarana prasarana yang dapat menunjang petugas konselor/guru masih sangat minim/kurang
f.       Kurang baiknya dalam melakukan kerjasama, baik antara konselor dengan orang tua wali, antara konselor dengan guru-guru yang lain
2.      Permasalahan
Dalam menjalankan tugas-tugas perkembangannya, anak sering menemui hambatan-hambatan dan permasalahan-permasalahan sehingga mereka banyak bergantung kepada orang lain, terutma orangtua, dan guru. Oleh sebab itu, anak usia SD memerlukan perhatian khusus dari para guru.[7]
III.             KESIMPULAN
Pelayanan bimbingan dan konseling disekolah dasar mengacu pada perkembangan siswa di SD yang tengah beradaptasi dengan lingkungan yang lebih luas dan belajar bersosialisasi dengan mengenal berbagai aturan, nilai, dan norma-norma. Materi bimbingan dan konseling di SD termut kedalam empat bidang bimbingan yaitum bimbingan pribadi, social, belajar, dan karier. Layanan bimbingan dan konseling di SD meliputi layanan orientasi, informasi, penempatan/penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok. Oleh karena itu peranan guru kelas dalam pelaksanaan kegiatan BK sangat penting dalam rangka mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran yang dirumuskan.
tugas guru kelas di Sekolah Dasar selain mengajar, juga melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap murid yang menjadi tanggungjawabnya. Demikian pula guru diharapkan pula guru dapat memahami hambatan dan permasalahan yang di alami murid-muridnya baik yang menyangkut masalah pribadi, hubungan social, kegiatan dan hasil belajarnya serta kondisi keluarga dan lingkungannya.

IV.             PENUTUP
Demikian makalah yang dapat kami sampaikan, kritik dan saran sangat kami harapkan. Guna untuk menjadi bahan acuan pembuatan makalah yang akan datang.  Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
















DAFTAR PUSTAKA

Achmad Juntika Nurihsan, Bimbingan dan Konseling, (Bandung:  PT Refika Aditama, 2007, hlm: 48-49)
Agung Ngurah Adhiputra,  Anak.  Bimbingan dan Konseling aplikasi disekolah Dasar dan Taman Kanak-kanak, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013, hlm:27)

Juntika Nurihsan, AchMad.  Bimbingan dan Konseling, (Bandung:  PT Refika Aditama, 2007, hlm: 52)

Masrudi, Saring. Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah.(Surakarta, Muhammadiyah University Press.2010. hal 109)

Tohirin. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah.(Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2009. Hal 133)

T. Glading, Samuel. Konseling Profesi Menyeluruh, ( Jakarta: PT Indeks, 2012, hlm: 463)


https://widyaayu1122.wordpress.com di akses pada hari senin 21/11/16 9:35




[1] https://widyaayu1122.wordpress.com di akses pada hari senin 21/11/16 9:35
[2] Saring Masrudi. Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah.(Surakarta, Muhammadiyah University Press.2010. hal 109)
[3] Tohirin. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah.(Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2009. Hal 133)
[4] Samuel T. Glading, Konseling Profesi Menyeluruh, ( Jakarta: PT Indeks, 2012, hlm: 463)
[5] Achmad Juntika Nurihsan, Bimbingan dan Konseling, (Bandung:  PT Refika Aditama, 2007, hlm: 48-49)
[6] Anak Agung Ngurah Adhiputra,  Bimbingan dan Konseling aplikasi disekolah Dasar dan Taman Kanak-kanak, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013, hlm:27)
[7] Achnad Juntika Nurihsan, Bimbingan dan Konseling, (Bandung:  PT Refika Aditama, 2007, hlm: 52)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar