I.
PENDAHULUAN
Secara
theologis, dakwah merupakan bagian dari tugas suci umat islam, secara
sosiologis, kegiatan dakwah apapun mebtuk dan konteksnya akan dibutuhkan oleh
umat manusia dalam rangka menumbuhkan dan mewujudkan ke ahlian individual dan
ke ahlian sosial, yaitu pribadi yang memiliki kasih sayang terhadap sesamanya
dan mewujudkan tatanan masyarakat marhamah yang dilandasi kebenaran tauhid,
persamaan derajat, semangat persaudaraan, kesasaran akan arti penting
kesejahteraan bersama, dan penegakan keadilan di tengah-tengah kehidupan
masyarakat.
Dakwah secara
bahasa berarti seruan panggilan, undangan atau doa sedangkan secara istilah
sesuai dengan yang diungkapkan dalam QS An-Nahl 125. Yaitu mengajak manusia
kepada jalan allah secara menyeruluh, baik dengan lisan, tulisan, maupun dengan
perbuatan sebagai ikhtiar muslim dalam mewujudkan nilai-nilai ajaran islam
dalam realitas kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, dalam semua segi
kehidupan secara komprehensip sehingga terwujud khoirul ummah.
Dengan adanya
pengertian diatas, maka jelaslah bahwa kegiatan dakwah baik hanya dilakukan
oleh para ulama, melainkan kegiatan dakwah wajib bagi manusia yang ada dibumi.
Maka dari itu, pemakalah akan sedikit menupas tentang ayat-ayat Al-Quran
tentang kewajiban dakwah.
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
Bagaimana tafsir surat As-shaf ayat 2 dan 3?
B.
Bagaiaman tafsir surat Al-baqarah ayat 44?
III.
PEMBAHASAN
A.
Tafsir surat As-shaf ayat 2 dan 3
1.
As-shaf ayat 2:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لا تَفْعَلُونَ
Artinya:
"wahai
orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatak sesuatu yang tidak kamu
kerjakan?"
a.
Mufradatnya
لم : (lima) mengapa kamu mengatakan, “kami telah melakukan begini
dan begitu,” padahal kamu tidak melakukannya? ,maksudnya adalah mencela dan
mencaci terhadap adanya kedustaan yang demikian ini dari mereka[1]
b.
Tafsir As-shaf ayat 2
Maksudnya adalah wahai orang-orang yang percaya kepada-KU dan
rasul-KU, kenapa kalian mengatakan sesuatu yang tidak kalian lakukan? Perbuatan
kalian bertolak belakang dengan perkataan kalian.
c.
Asbabun Nuzul
Para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai sebab turunnya ayat ini.
Sebagian mengatakan bahwa ayat ini turun sebagai kecaman Allah terhadap
sebagian kaum mukmin yang ingin sekali mengetahui amalan yang baik, lalu Allah
memberitahu mereka amalan-amalan tersebut. Ketika mereka mengetahuinya,
ternyata mereka tidak melaksanakannya. Akibatnya, merekan dikecam melalui ayat
ini:
Ø Ali
menceritakan padaku, dia berkata: Abu Shalih menceritakan kepada kami, dia
berkata: Mu’awiyah menceritakan padaku dari Ali, dari Ibnu Abbas, tentang
firman Allah, (ayat al-quran terdiri) “wahai orang-orang yang beriman kenapakah
kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? “dia berkata” ada
beberapa orang mukmin yang sebelum jihad diwajibkan kepada mereka, mereka
berkata, “kami ingin sekali Allah menunjukan amalan terbaik yang disukai-Nya
sehingga kami bisa mengamalkannya. Allah kemudian memberitahu nabi-Nya bahwa
amalan terbaik disisi allah adalah iman kepada allah tanpa keraguan didalamnya,
dan menyelisihi keimanan serta tidak mengakuinya. Namun ketika turun perintah
jihad, sebagai kaum mukmin justru tidak suka dan merasa berat melaksanakannya.
Oleh karena itu, Allah berfirman (diisi) ayat “wahai orang-orang yang
beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?
Ø
Muhammad nin Sa’d menceritakan padaku, dia berkata: ayahku
menceritakan kepadaku: dia berkata: paman menceritakan kepadaku, dia berkata:
ayahku menceritakan kepadaku dari ayahnya, Ibnu Abbas, tentang firman Allah,
(diisi ayat) “wahai orang-orang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu
yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian disisi allah bahwa kamu
mengatakan apa-apa yang kamu tidak kerjakan”. Dia berkata: ada sekelompok
orang berkata, “Demi allah, kalau saja kami tahu amal yang paling disukai allah,
tetntu kamu mengamalkannya.’ Allah lalu menurunkan ayat, (diisi ayat) “wahai
orang-orang beriman, kenapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?
Sampai ayat, (diisi ayat) “sesuatu bangunan yang tersusun kokoh”
disitulah allah menunjukan kepada mereka amal yang paling dia sukai.[2]
2.
As-shaf ayat 3:
كَبُرَ مَقْتًا
عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لا تَفْعَلُونَ
Artinya:
“amat besar kebencian disisi allah bahwa kamu
mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan”.
a. Mufradatnya
كبر kabura: berati besar tetapi yang dimaksud adalah amat keras
karena sesuatu yang besar terdiri dari banyak hal komponen. Kata ini digunakan disini
untuk melukiskan sesutau yang sangat aneh, yakni mereka mengaku beriman, mereka
sendiri yang meminta agar dijelaskan tentang amalan yang paling disukai allah
untuk mereka kerjakan, lalu setelah dijelaskan oleh-Nya, mereka mengingkari
janji dan enggan melaksanakannya, sungguh hal ini tersebut adalah sesuatu
keanehan yang luar biasa besarnya.[3]
b.
Tafsir As-Shaf ayat 3
Maksud dari ayat ini adalah besar kebencian disisi tuhan kalian
bila kalian mengatakan sesuatu yang bertentangan dengan perbuatan kalian.
c.
Asbabun Nuzul
Asbabun Nuzul surat As-Shaf ayat 3 sama dengan As-Shaf ayat 2,
yaitu ayat ini turun berkenaan dengan sekelompok sahabat yang ingin tahu amalan
terbaik disisi allah, dari mereka akan melaksanakannya, namun setelah
diberitahu mereka malas mengatakannya.[4]
B. Surat Al-Baqarah ayat 44
أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ أَنْفُسَكُمْ وَأَنْتُمْ تَتْلُونَ
الْكِتَابَ أَفَلا تَعْقِلُونَ
Artinya:
“Mengapa kamu suruh orang lain
(mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri,
padahal kamu membaca al-kitab (taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?”
a. Mufradatnya
البر artinya luasnya kebaikan.
Di katakana pula البر
dan البرية artinya daratan yan luas.
b.
Tafsir ayat
al-baqarah ayat 22
Ø Ibnu hamid menceritakan pada kami, dia berkata:
salamah bin AlFadl menceritakan kepada kami dari Ibnu Ishak, dari Muhammad bin
Abu Muhammad pelayan Zaid bin Tsabit dari ikrimah atau dari Said bin Jubair.
Dari Ibnu Abbas, tentang firman Allah surat Al-Baqarah ayat 44, yang maksudnya
adalah patutlah kalian menyuruh orang-orang agar masuk kedalam agama Muhammad
dan menjalankan apa yang diperintahkan, seperti mendirikan shalat, sedngkan
kalian sendiri tidak memasukinya.
Ø Musa bin Harun Al-Hamdani menceritakan kepadaku,
dia berkata: Amru bin Hamd menceritakan kepada kami, dia berkata: Asbath
menceritakan kepada kami dari As-Suddi, tentang firman Allah surat Al-Baqarah
ayat 44, yang maksudnya adalah mereka menyuruh orang-orang agar taat dan
bertaqwa kepada Allah, sedangkan mereka sendiri bermaksiat terhadapNya.[5]
c.
Asbabun Nuzul
Pada ayat ini ditujukan kepada Bani Israil
sebagaimana ayat-ayat sebelumnya. Disini Allah mengecam orang-orang yang
bersikap bengkok dalam berbuat dan selalu mengarah pada kerusakan. Kemudian
Allah member petunjuk kepada mereka agar beranjak dari kesesatan yang
membingungkn mereka, sebab kaum Yahudi mengaku dirinya sebagai kaum beriman
kepada kitab mereka sendiri dan mengamalkan serta memelihara kepada kitab-kitab
tersebut. Tetapi mereka tidak serius dalam mempelajarinya, jika mereka serius
mempelajari kitab mereka, pasti akan beriman kepada kitab-kitab yang dirunkan
kepada mereka. Namun keadaannya justru terbalik, para pendeta dan rahiblah yang
dianggap mereka pemutus segala perkara, melarang ataupun memerintah dan para
rahib itu sama sekali tidak pernah,engatakan segala sesuatu kecuali sesuai
selera mereka. Merekapun tidak mengamalkan hokum-hukum yang terkandung didalam
kitab, jika hokum itu bertentangan dengan keinginan dan nafsu kita.[6]
IV.
KESIMPULAN
Pada surat AS-Shaf ayat 2 dan ayat 3, member peringatan bagi kita
sebagai ilmuan Dakwah bahwa janganlah kita mengucapkan sesuatu yang belum kita
lakukan, sebaiknya sebelum kita berdakwah kita harus melakukan hal-hal yang
perlu untuk Dakwah, agar dai sebelum berdakwah dapat Mengerti terlebih dahulu
apa yang lita sampaikan. Karena didalam ayat 3 mejelaskan bahwa Allah sangat benci
apabila ada sekelompok manusia yang mengatakan sesuatu tapi sekelompok tersebut
tdak melakukan apa yang dikatakan.
Hal diatas diperjelas dengan surat Al-Baqarah ayat 44
yaiti mereka menyuruh orang-orang agar taat dan beryaqwa kepada Allah,
sedangkan mereka sendiri bermaksiat terhadapNya. Dengan demikian surat AS-Shaf
ayat 2-3 dan surat Al-Baqarah ayat 44 sebagai peringatan bagi kita semua agar
bias melakukan sesuatu sebelum menyeru kepada orang lain.
V.
PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat dan
menambah pengetahuan bagi kita semua. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan
dalam penulisan. Untuk itu kritik dan saran kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Maraghi, Ahmad Al-Mustafa. Tafsir Al-Maraghi.
Semarang: PT Karya Toha Putra. 1993
At-Thabari, Abu Jafar Muhammad bin Jarir.
Tafsir At-Thabari. Jakarta: Pustaka Azam. 2009
Shihab, M Quraish. Tafsir Misbah. Jakarta:
Lentera Illahi. 2009
[1]Ahmad Musthafa
Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, Semarang, PT Karya Toha Putra, 1993, hal
127
[3]M Quraisy
Shihab, Tafsir Misbah, Jakarta, Lentera Illahi, 2009, hal 11
[4]Abu Jafar
Muhammad bin Jarir At-Thabari, Tafsir At-Thabari, Jakarta, Pustaka Azam, 2009, hal 6-7
[5] Abu Jafar Muhammad bin Jarir At-Thabari, Tafsir At-Thabari, Jakarta, Pustaka Azam, 2009, hal 686-687
Tidak ada komentar:
Posting Komentar