Senin, 30 Mei 2016

AYAT-AYAT TENTANG KEWAJIBAN DAKWAH

AYAT-AYAT TENTANG KEWAJIBAN DAKWAH

I.                   PENDAHULUAN
Secara theologis, dakwah merupakan bagian dari tugas suci umat islam, secara sosiologis, kegiatan dakwah apapun mebtuk dan konteksnya akan dibutuhkan oleh umat manusia dalam rangka menumbuhkan dan mewujudkan ke ahlian individual dan ke ahlian sosial, yaitu pribadi yang memiliki kasih sayang terhadap sesamanya dan mewujudkan tatanan masyarakat marhamah yang dilandasi kebenaran tauhid, persamaan derajat, semangat persaudaraan, kesasaran akan arti penting kesejahteraan bersama, dan penegakan keadilan di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
Dakwah secara bahasa berarti seruan panggilan, undangan atau doa sedangkan secara istilah sesuai dengan yang diungkapkan dalam QS An-Nahl 125. Yaitu mengajak manusia kepada jalan allah secara menyeruluh, baik dengan lisan, tulisan, maupun dengan perbuatan sebagai ikhtiar muslim dalam mewujudkan nilai-nilai ajaran islam dalam realitas kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, dalam semua segi kehidupan secara komprehensip sehingga terwujud khoirul ummah.
Dengan adanya pengertian diatas, maka jelaslah bahwa kegiatan dakwah baik hanya dilakukan oleh para ulama, melainkan kegiatan dakwah wajib bagi manusia yang ada dibumi. Maka dari itu, pemakalah akan sedikit menupas tentang ayat-ayat Al-Quran tentang kewajiban dakwah.

II.                RUMUSAN MASALAH
A.    Bagaimana tafsir surat As-shaf ayat 2 dan 3?
B.     Bagaiaman tafsir surat Al-baqarah ayat 44?





III.             PEMBAHASAN
A.    Tafsir surat As-shaf ayat 2 dan 3
1.      As-shaf ayat 2:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لا تَفْعَلُونَ
Artinya:
"wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatak sesuatu yang tidak kamu kerjakan?"
a.       Mufradatnya
لم : (lima) mengapa kamu mengatakan, “kami telah melakukan begini dan begitu,” padahal kamu tidak melakukannya? ,maksudnya adalah mencela dan mencaci terhadap adanya kedustaan yang demikian ini dari mereka[1]
b.      Tafsir As-shaf ayat 2
Maksudnya adalah wahai orang-orang yang percaya kepada-KU dan rasul-KU, kenapa kalian mengatakan sesuatu yang tidak kalian lakukan? Perbuatan kalian bertolak belakang dengan perkataan kalian.
c.       Asbabun Nuzul
Para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai sebab turunnya ayat ini. Sebagian mengatakan bahwa ayat ini turun sebagai kecaman Allah terhadap sebagian kaum mukmin yang ingin sekali mengetahui amalan yang baik, lalu Allah memberitahu mereka amalan-amalan tersebut. Ketika mereka mengetahuinya, ternyata mereka tidak melaksanakannya. Akibatnya, merekan dikecam melalui ayat ini:
Ø  Ali menceritakan padaku, dia berkata: Abu Shalih menceritakan kepada kami, dia berkata: Mu’awiyah menceritakan padaku dari Ali, dari Ibnu Abbas, tentang firman Allah, (ayat al-quran terdiri) “wahai orang-orang yang beriman kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? “dia berkata” ada beberapa orang mukmin yang sebelum jihad diwajibkan kepada mereka, mereka berkata, “kami ingin sekali Allah menunjukan amalan terbaik yang disukai-Nya sehingga kami bisa mengamalkannya. Allah kemudian memberitahu nabi-Nya bahwa amalan terbaik disisi allah adalah iman kepada allah tanpa keraguan didalamnya, dan menyelisihi keimanan serta tidak mengakuinya. Namun ketika turun perintah jihad, sebagai kaum mukmin justru tidak suka dan merasa berat melaksanakannya. Oleh karena itu, Allah berfirman (diisi) ayat “wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?
Ø  Muhammad nin Sa’d menceritakan padaku, dia berkata: ayahku menceritakan kepadaku: dia berkata: paman menceritakan kepadaku, dia berkata: ayahku menceritakan kepadaku dari ayahnya, Ibnu Abbas, tentang firman Allah, (diisi ayat) “wahai orang-orang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian disisi allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang kamu tidak kerjakan”. Dia berkata: ada sekelompok orang berkata, “Demi allah, kalau saja kami tahu amal yang paling disukai allah, tetntu kamu mengamalkannya.’ Allah lalu menurunkan ayat, (diisi ayat) “wahai orang-orang beriman, kenapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Sampai ayat, (diisi ayat) “sesuatu bangunan yang tersusun kokoh” disitulah allah menunjukan kepada mereka amal yang paling dia sukai.[2]

2.      As-shaf ayat 3:
كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لا تَفْعَلُونَ

Artinya:
“amat besar kebencian disisi allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan”.                    
a.       Mufradatnya
كبر kabura: berati besar tetapi yang dimaksud adalah amat keras karena sesuatu yang besar terdiri dari banyak hal komponen. Kata ini digunakan disini untuk melukiskan sesutau yang sangat aneh, yakni mereka mengaku beriman, mereka sendiri yang meminta agar dijelaskan tentang amalan yang paling disukai allah untuk mereka kerjakan, lalu setelah dijelaskan oleh-Nya, mereka mengingkari janji dan enggan melaksanakannya, sungguh hal ini tersebut adalah sesuatu keanehan yang luar biasa besarnya.[3]
b.      Tafsir As-Shaf ayat 3
Maksud dari ayat ini adalah besar kebencian disisi tuhan kalian bila kalian mengatakan sesuatu yang bertentangan dengan perbuatan kalian.
c.       Asbabun Nuzul
Asbabun Nuzul surat As-Shaf ayat 3 sama dengan As-Shaf ayat 2, yaitu ayat ini turun berkenaan dengan sekelompok sahabat yang ingin tahu amalan terbaik disisi allah, dari mereka akan melaksanakannya, namun setelah diberitahu mereka malas mengatakannya.[4]
B.     Surat Al-Baqarah ayat 44

أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ أَنْفُسَكُمْ وَأَنْتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَابَ أَفَلا تَعْقِلُونَ
Artinya:
Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca al-kitab (taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?

a.       Mufradatnya
البر artinya luasnya kebaikan. Di katakana pula البر dan  البرية       artinya daratan yan luas.
b.      Tafsir ayat al-baqarah ayat 22
Ø  Ibnu hamid menceritakan pada kami, dia berkata: salamah bin AlFadl menceritakan kepada kami dari Ibnu Ishak, dari Muhammad bin Abu Muhammad pelayan Zaid bin Tsabit dari ikrimah atau dari Said bin Jubair. Dari Ibnu Abbas, tentang firman Allah surat Al-Baqarah ayat 44, yang maksudnya adalah patutlah kalian menyuruh orang-orang agar masuk kedalam agama Muhammad dan menjalankan apa yang diperintahkan, seperti mendirikan shalat, sedngkan kalian sendiri tidak memasukinya.
Ø  Musa bin Harun Al-Hamdani menceritakan kepadaku, dia berkata: Amru bin Hamd menceritakan kepada kami, dia berkata: Asbath menceritakan kepada kami dari As-Suddi, tentang firman Allah surat Al-Baqarah ayat 44, yang maksudnya adalah mereka menyuruh orang-orang agar taat dan bertaqwa kepada Allah, sedangkan mereka sendiri bermaksiat terhadapNya.[5]

c.       Asbabun Nuzul
Pada ayat ini ditujukan kepada Bani Israil sebagaimana ayat-ayat sebelumnya. Disini Allah mengecam orang-orang yang bersikap bengkok dalam berbuat dan selalu mengarah pada kerusakan. Kemudian Allah member petunjuk kepada mereka agar beranjak dari kesesatan yang membingungkn mereka, sebab kaum Yahudi mengaku dirinya sebagai kaum beriman kepada kitab mereka sendiri dan mengamalkan serta memelihara kepada kitab-kitab tersebut. Tetapi mereka tidak serius dalam mempelajarinya, jika mereka serius mempelajari kitab mereka, pasti akan beriman kepada kitab-kitab yang dirunkan kepada mereka. Namun keadaannya justru terbalik, para pendeta dan rahiblah yang dianggap mereka pemutus segala perkara, melarang ataupun memerintah dan para rahib itu sama sekali tidak pernah,engatakan segala sesuatu kecuali sesuai selera mereka. Merekapun tidak mengamalkan hokum-hukum yang terkandung didalam kitab, jika hokum itu bertentangan dengan keinginan dan nafsu kita.[6]

IV.             KESIMPULAN
Pada surat AS-Shaf ayat 2 dan ayat 3, member peringatan bagi kita sebagai ilmuan Dakwah bahwa janganlah kita mengucapkan sesuatu yang belum kita lakukan, sebaiknya sebelum kita berdakwah kita harus melakukan hal-hal yang perlu untuk Dakwah, agar dai sebelum berdakwah dapat Mengerti terlebih dahulu apa yang lita sampaikan. Karena didalam ayat 3 mejelaskan bahwa Allah sangat benci apabila ada sekelompok manusia yang mengatakan sesuatu tapi sekelompok tersebut tdak melakukan apa yang dikatakan.
Hal diatas diperjelas dengan surat Al-Baqarah ayat 44 yaiti mereka menyuruh orang-orang agar taat dan beryaqwa kepada Allah, sedangkan mereka sendiri bermaksiat terhadapNya. Dengan demikian surat AS-Shaf ayat 2-3 dan surat Al-Baqarah ayat 44 sebagai peringatan bagi kita semua agar bias melakukan sesuatu sebelum menyeru kepada orang lain. 



DAFTAR PUSTAKA

Al-Maraghi, Ahmad Al-Mustafa. Tafsir Al-Maraghi. Semarang: PT Karya Toha Putra. 1993
At-Thabari, Abu Jafar Muhammad bin Jarir. Tafsir At-Thabari. Jakarta: Pustaka Azam. 2009
Shihab, M Quraish. Tafsir Misbah. Jakarta: Lentera Illahi. 2009





[1]Ahmad Musthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, Semarang, PT Karya Toha Putra, 1993, hal 127
[2]Abu Jafar Muhammad bin Jarir At-Thabari,Tafsir At-Thabari, Jakarta, Pustaka Azam, 2009, hal 2-3.
[3]M Quraisy Shihab, Tafsir Misbah, Jakarta, Lentera Illahi, 2009, hal 11
[4]Abu Jafar Muhammad bin Jarir At-Thabari, Tafsir At-Thabari,  Jakarta, Pustaka Azam, 2009, hal 6-7
[5] Abu Jafar Muhammad bin Jarir At-Thabari, Tafsir At-Thabari,  Jakarta, Pustaka Azam, 2009, hal 686-687
[6] Ahmad Musthafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, Semarang, PT Karya Toha Putra, 1993, hal 181

Tidak ada komentar:

Posting Komentar