Senin, 30 Mei 2016

MONITORING DAN EVALUASI DALAM PELAKSANAAN PENYULUHAN AGAMA

MONITORING DAN EVALUASI DALAM PELAKSANAAN PENYULUHAN AGAMA

I.                   RUMUSAN MASALAH

A.     Apa pengertian Monitoring?
B.     Apa saja fungsi Monitoring?
C.     Bagaimana Monitoring dalam pelaksanaan Penyuluhan Agama?
D.     Apa pengertian Evaluasi?
E.      Apa saja fungsi Evaluasi?
F.      Bagaimana Evaluasi dalam pelaksanaan Penyuluhan Agama?



II.                 PEMBAHASAN

A.     Monitoring
Monitoring adalah suatu kegiatan yang menjaring informasi dari berbagai aspek kegiatan (pelatihan, pendidikan maupun penyuluhan) yang dilakukan secara sistematik dan terencana dengan menggunakan instrument yang mampu mengukur informasi secara kuantitatif untuk digunakan sebagai bahan penyusunan pelaporan. Monitoring sering juga disebut evaluasi proses dalam pelaksanaan kegiatan, sehingga dapat disimpulkan bahwa monitoring merupakan upaya untuk mengamati pelayanan dan cakupan pelaksanaan program.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan monitoring, seperti:
1.      Tujuan monitoring
2.      Teknik dan metode monitoring
3.      Kualifikasi pelaksana monitoring
4.      Ketrampilan.
5.      Pendidikan.
6.      Aspek yang dimonitor
7.      Informasi yang dicari
8.      Lapangan yang dimonitor
9.      Instrument monitoring[1]


B.     Fungsi Monitoring
fungsi monitoring adalah sebagai alat untuk :
1.      Mendapatkan data/informasi tentang suatu kegiatan.
2.      Mengetahui sumber kesulitan suatu kegiatan.
3.      Mengetahui kelemahan dan kekuatan sumber daya yang ada.
4.      Mengamankan penyelenggaraan suatu kegiatan, pemberian bimbingan, mengarahkan agar pekerjaan yang sedang dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah diterapkan.[2]
5.      Membantu mengembangtumbuhkan informasi-informasi pada saat pelaksanaan penyuluhan Agama.
6.      Memungkinkan program penyuluhan berfungsi lebih efektif.[3]

C.     Monitoring pelaksanaan Penyuluhan Agama
Untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas dan misi penyuluhan Agama Islam di lapangan perlu di lakukan monitoring, maka monitoring tersebut di sesuaikan dengan tingkat kebutahan dan permasalahan yang timbul di lapangan pada saat penyuluhan, sedangkan hasilnya di gunakan untuk mencocokan dengan yang ada di lapangan dan untuk memecahkan masalah yang mungkin timbul  dalam kaitan dengan pelaksanaan penyuluhan agama islam.[4]

D.     Evaluasi
Evaluasi adalah suatu proses yang sistematik untuk menentukan seberapa jauh efektifitas suatu kegiatan serta pencapaian hasil yang ditargetkan melalui pengumpulan informasi dari berbagai aspek yang terkait dengan menggunakan instrument dan bahan yang tersedia. Dalam kaitan ini, pengertian baik dalam kaitan penyuluhan sering dinyatakan benar, betul, bagus, berhasil, sopan, memuaskan, memenuhi syarat, berguna, manfaat, kemajuan, menyenangkan, dan kata-kata lain yang bermakna baik.
Ada 3 jenis evaluasi yang bisa dikenal pada suatu penyuluhan:
1.      Evaluasi pribadi (self evaluation)
Evaluasi pribadi ini adalah suatu proses untuk menilai sejauh mana efektifitas anda sebagai penyuluh. Di dalam melaksanakan evaluasi ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
a.       Materi
Ø  Apakah materi penyuluhan cukup memadai?
Ø  Apakah materi itu disusun dengan baik?
Ø  Apakah tujuannya bisa diketahui?
Ø  Apakah point utamanya telah diberikan tekanan?
Ø  Apakah tujuan tercapai?
Ø  Apakah alat bantu komunikasi efektif?
Ø  Apakah sarana memadai (bila ada). Apakah studi kasus berguna dan relevan?
b.      Penyajian
Ø  Perhatian dan minat anggota kelompok?
Ø  Apakah penyajian berkesinambungan?
Ø  Apakah peserta termotivasi?
Ø  Apakah penggunaan alat bantu komunikasi efektif?
Ø  Apakah bahasa yang digunakan sederhana, dimengerti dan betul?
Ø  Bagaimana Apakah penyajian terancang dengan baik?
Ø  Apakah penyajian menggunakan waktu sesuai rencana?
c.       Fasilitas
Ø  Apakah fasilitas fisik memuaskan?
Ø  Apakah tersedia catatan yang memadai?
d.      Pasca penyuluhan
Ø  Apakah tujuan penyuluhan tercapai? jika tidak, mengapa?
Ø  Apakah harapan peserta ( yang disuluhi ) tercapai? bagaimana cara mengetahuinya?
Ø  Apakah indikator perubahan di bidang pengetahuan, ketrampilan atau sikap?
Ø  Metode penyuluhan penyuluh agama yang bisa dilaksanakan dengan baik? mengapa? metode mana yang berhasil? mengapa?
Ø  Apakah fasilitas dan perlengkapan memuaskan? bagaimana memperbaikinya?
Ø  Perbaikan apa yang harus dilakukan?
Ø  Apakah setiap orang berpartisipasi?
Ø  Apabila penyuluhan merangsang untuk diskusi?

2.      Evaluasi Peserta
a.       Seberapa  jauh kegunaan materi penyuluhan terhadap tugas peserta?
b.      Seberapa jauh kecepatan kinerja penyuluhan?
c.       Apakah tujuan penyuluhan dipahami?
d.      Bagaimana efektivitas alokasi waktu?
e.       Apakah fasilitas memadai?
f.       Apakah peserta puas terhadap penyuluhan?
g.       Apa saran peserta untuk perbaikan penyuluhan?

3.      Test
Test adalah proses dalam rangka menentukan apakah para peserta penyuluhan mempelajari dengan baik dan benar apa yang dimaksud. Hal ini bisa dilakukan secara informal dengan mengajukan berbagai pertanyaan atau dengan menggunakan instrumen berbagai jenis test. Test bisa dirancang baik untuk mengukur performance maupun pengetahuan. Ada beberapa jenis test yang perlu diketahui, yaitu:
a.       Test performance
Test ini mengukur ketrampilan, peserta harus menunjukkan kemampuan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan yang diinginkan penyuluh.
b.      Test pengetahuan.
Ada 2 jenis test pengetahuan, yaitu subjective test dan objective test. Subjective test tidak bisa dilaksanakan dalam suatu penyuluhan karena akan menimbulkan kesulitan dalam menentukan standard kecuali ada kriteria yang menjadi rujukan. Adapun objective test sering menggunakan modal seperti : oral, true and false, multiple choice, matching, completion.

E.      Fungsi Evaluasi
1.      Sebagai alat untuk mengetahui umpan balik yang sesuai bagi pelaksanaan suatu kegiatan.
2.      Sebagai alat untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan suatu kegiata.[5]
Adapun fungsi lain dari fungsi di atas yaitu, fungsi Evaluasi Penyuluhan sebagai berikut:
Untuk dapat menentukan tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran atau penyuluhan, perlu dilakukan evaluasi. Penyuluhan adalah kegiatan yang bertujuan. Tujuan tersebut dinyatakan dalam rumusan meningkatnya pengetahuan, ketrampilan dan tingkah laku yang diharapkan dimiliki tersuluh setelah selesai mengikuti atau menyelesaikan pengalaman pembelajaran melalui penyuluhan. Hasil yang diperoleh dari penilaian dinyatakan dalam bentuk hasil penyuluhan.
Berikut fungsi evaluasi penyuluhan adalah:
1.      Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan penyuluhan; dalam hal ini tujuan khusus maupun tujuan umum. Tujuan khusus atau tujuan yang dapat terukur, dibuktikan, setelah proses penyuluhan selesai. Dengan fungsi ini dapat diketahui tingkat penguasaan bahan pembelajaran yang dikuasai oleh peserta penyuluhan. Dengan kata lain dapat diketahui hasil belajar yang dicapai peserta penyuluhan. Sedang tujuan umum biasanya bersifat kualitatif dan hasilnya baru tampak beberapa saat seteleh selesai kegiatan (evaluasi sumatif)
2.      Untuk mengetahui keefektifan proses penyuluhan yang dilakukan penyuluh agama; penilaian ini dimaksudkan sebagai fungsi feed back bagi penyuluhan berikutnya. Dengan fungsi ini penyuluh dapat mengetahui berhasil atau tidaknya penyuluhan. Rendahnya hasil penyuluhan tidak semata-mata disebabkan kemampuan peserta penyuluhan dalam menangkap materi, tetapi juga bisa disebabkan kurang berhasilnya penyuluh menyampaikan penyuluhan. Melalui penilaian, berarti menilai kemampuan penyuluh itu sendiri, dan hasilnya dapat dijadikan bahan dalam memperbaiki uahanya, yaitu pada waktu melakukan penyuluhan berikutnya.
3.      Secara komprehensif sebagai pengukur keberhasilan dilihat dari berbagai aspek; misalnya dari aspek peserta, aspek materi, aspek metoda, aspek sarana dan prasarana sekaligus dari aspek penyuluh sendiri.[6]

Ø  Tujuan yang hendak dicapai
Melalui monitoring yang comprehensive, informasi yang lengkap bisa didapatkan. Dengan informasi yang lengkap, hasil evaluasi akan menjadi lebih valid. Kesemuanya ini diarahkan dengan tujuan sebagai berikut:
a.       Tersedianya informasi yang lengkap dan akurat tentang suatu kegiatan dari berbagai aspek yang terkait seperti: Penyelenggaraan, Pelaksana, Peserta, Fasilitas, Proses kegiatan, materi.
b.      Tersedianya informasi lengkap dan akurat untuk dijadikan laporan yang disusun secara sistematik agar bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi pejabat yang berwenang untuk pengambilan keputusan.
c.       Untuk mengetahui berhasil tidaknya suatu kegiatan dalam mencapai target yang telah ditetapkan dari segi penyelenggaraan maupun akademik yang meliputi aspek: pengetahuan, ketrampilan, sikap.
d.      Untuk mengetahui posisi peserta dan menempatkannya pada situasi yang tepat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan mengembangkan guna mampu memanfaatkan peluang dalam upaya peningkatan pelayanan.
e.       Untuk mengetahui kelemahan, kekuatan dalam penyelenggaraan kegiatan untuk melakukan perbaikan guna peningkatan pendayagunaan sumber daya yang ada.[7]
Hasil dari evaluasi tersebut di harapkan menjadi feedback yang kuat, sehingga segala perencanaan yang di lakukan memang betul-betul matang. Karena sebuah perencanaan yang matang akan mampu menganalisis kekutan dan kelemahan dan kemudian berusaha mencari solusi untuk mengatasi kelemahan-kelamahan tersebut. Tujuan evaluasi atas perencanaan penyuluhan agar perencanaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuannya.[8]
Ø  Pentingnya Evaluasi
a.       Dengan adanya evaluasi maka akan mencegah timbulnya berbagai masalah pada penyuluhan berikutnya.
b.      Menambah pemahaman mengenai apa yang akan berhasil dan apa yang akan gagal dalam penyampaian dan meningkatkan penyuluhan berikutnya[9]

F.      Evaluasi pelaksanaan Penyuluhan Agama
Mengevaluasi penyuluhan merupakan cara untuk mengerti sejauh mana pelaksanaan program penyuluhan berhasil atau gagal. Untuk itu kriteria untuk evaluasi perlu di tentukan sebelumnya. Dengan demikian godaan untuk menghasilkan evaluasi yang sukses dan menutup-nutupi kekurangan serta kegagalan peyuluhan di hindari.
1.      Unsur-unsur penyuluhan yang di evaluasi. Ialah:
a.       Tercapai tidaknya tujuan program penyuluhan
b.      Isi program penyuluhan
c.       Metode yang di pergunakan dalam program penyuluhan
d.      Partisipasi para peserta
e.       Pendekatan dan sikap penyuluh dalam penyuluhan
f.       Suasana yan tercipta dalam pelaksanaan penyuluhan
g.       Penyediaan peralatan dan fasilitas penyuluhan
h.      Akomodasi dan konsumsi selama penuluhan

2.      Waktu evaluasi
Evaluasi sendiri dapat di buat pada tahap-tahap yang berbeda: evaluasi selama penyuluhan berlangsung, evaluasi pda akhir suatu tahap penyuluhan dan evaluasi pada akhir seluruh penuluhan agama.
a.       Evaluasi selama penyulahan adalah evaluasi yang di adakan setiap saat selama penyuluhan. Dapat berupa:
·         Evaluasi terbuka oleh seluruh peserta dalam forum
·         Evaluasi di hadapan seluruh peserta dan penyuluh oleh beberapa wakil para pesrta yang sudah di tunjuk sebelumnya
·         Evaluasi tertulis, entah bebas, entah menurut kertas evaluasi yang sudah di siapkan
Merencanakan program pelatihan memerlukan kecermatan. Oleh karena itu untuk perencanaan program pelatihan perlu di alokasikan waktu yang cukup.[10]
b.      Evaluasi pada akhir seluruh penyuluhan. Bahan dan bentuknya sama dengan pada evaluasi selama penyuluhan dan evaluasi pada akhir suatu tahap penyuluhan. Hasil evaluasi akhir penyuluhan perlu di pertimbangkan bersama hasil evaluasi selama penyuluhan dan evaluasi pada akhir setiap tahap penyuluhan. Karena akhir seluruh penyuluhan kerap kurang objektif hasilnya.[11]


III.             KESIMPULAN
Dari uraian penjelasan di atas maka dapat di simpulkan:
1.      Monitoring adalah suatu kegiatan yang menjaring informasi dari berbagai aspek kegiatan (pelatihan, pendidikan maupun penyuluhan) yang dilakukan secara sistematik dan terencana dengan menggunakan instrument yang mampu mengukur informasi secara kuantitatif untuk digunakan sebagai bahan penyusunan pelaporan. Adapun yang lain:
a.       Hal-hal yang perlu di perhatikan saat monitoring.
b.      Fungsi monitoring.
c.       Pelaksanaan monitoring dalam penyuluhan agama.
2.      Evaluasi adalah suatu proses yang sistematik untuk menentukan seberapa jauh efektifitas suatu kegiatan serta pencapaian hasil yang ditargetkan melalui pengumpulan informasi dari berbagai aspek yang terkait dengan menggunakan instrument dan bahan yang tersedia. Adapun yang lain yaitu:
a.       Fungsi evaluasi
b.      Pelaksanaan evaluasi dalam penyuluhan agama.

IV.              PENUTUP
Demikian pemaparan makalah yang dapat kami sampaikan, kritik dan saran sangat saya harapkan guna untuk menjadi bahan acuan pembuatan makalah yang akan datang, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
DAFTAR PUSTAKA


Ketut Sukardi, Ketut dkk.  proses bimbingan dan konseling di sekolah. PT Rineka Cipta: Jakarta. 2008


Machendrawati, Nanih. Dasar-dasar Penyuluhan Agama dalam Dakwah. KP Hadid: Bandung. 1999

Mujiman, Haris. Manajemen Pelatihan. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. 2011

Munir, M. Manajemen Dakwah. Prenada Media: Jakarta. 2006

Yusuf, Yusnar. BukuPanduan Pelaksanaan Tugas Penyuluh Agama Utama. Jakarta. 2003


[1] Yusnar Yusuf dkk, Buku Panduan pelaksanaan Tugas Penyuluh Agama Utama, hlm: 56
[2] Ibid hlm: 60
[3] Dewa ketut dkk, proses bimbingan dan konseling di sekolah, hlm: 96
[4] Ibid hlm: 64
[5] Ibid hlm: 56-61
[7] Ibid hlm: 61 - 62
[8] Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, hlm: 186
[9] Dan B Curtis dkk, komunikasi bisnis dan profesional, hlm: 414
[10] Haris Mujiman, manajemen pelatihan, hlm: 68
[11] Nanih Machendrawati, Dasar-dasar Penyuluhan Agama dalam Dakwah, hlm: 78 - 81

Tidak ada komentar:

Posting Komentar