MONITORING DAN EVALUASI DALAM PELAKSANAAN PENYULUHAN
AGAMA
I.
RUMUSAN
MASALAH
A.
Apa pengertian Monitoring?
B.
Apa saja fungsi Monitoring?
C.
Bagaimana Monitoring dalam
pelaksanaan Penyuluhan
Agama?
D.
Apa pengertian Evaluasi?
E.
Apa saja fungsi Evaluasi?
F.
Bagaimana Evaluasi dalam
pelaksanaan Penyuluhan Agama?
II.
PEMBAHASAN
A.
Monitoring
Monitoring
adalah suatu kegiatan yang menjaring informasi dari berbagai aspek kegiatan
(pelatihan, pendidikan maupun penyuluhan) yang dilakukan secara sistematik dan
terencana dengan menggunakan instrument yang mampu mengukur informasi secara
kuantitatif untuk digunakan sebagai bahan penyusunan pelaporan. Monitoring sering juga
disebut evaluasi proses dalam pelaksanaan kegiatan, sehingga dapat disimpulkan
bahwa monitoring merupakan upaya untuk mengamati pelayanan dan cakupan
pelaksanaan program.
Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan monitoring, seperti:
1.
Tujuan monitoring
2.
Teknik dan metode monitoring
3.
Kualifikasi pelaksana monitoring
4.
Ketrampilan.
5.
Pendidikan.
6.
Aspek yang dimonitor
7.
Informasi yang dicari
8.
Lapangan yang dimonitor
9.
Instrument monitoring[1]
B.
Fungsi Monitoring
fungsi
monitoring adalah sebagai alat untuk :
1.
Mendapatkan data/informasi
tentang suatu kegiatan.
2.
Mengetahui sumber kesulitan suatu
kegiatan.
3.
Mengetahui kelemahan dan kekuatan
sumber daya yang ada.
4.
Mengamankan penyelenggaraan suatu
kegiatan, pemberian bimbingan, mengarahkan agar pekerjaan yang sedang dilaksanakan
dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah diterapkan.[2]
5.
Membantu mengembangtumbuhkan
informasi-informasi pada saat pelaksanaan penyuluhan Agama.
C. Monitoring pelaksanaan Penyuluhan Agama
Untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas dan
misi penyuluhan Agama Islam di lapangan perlu di lakukan monitoring, maka monitoring
tersebut di sesuaikan dengan tingkat kebutahan dan permasalahan yang timbul di
lapangan pada saat penyuluhan, sedangkan hasilnya di gunakan untuk mencocokan
dengan yang ada di lapangan dan untuk memecahkan masalah yang mungkin
timbul dalam kaitan dengan pelaksanaan
penyuluhan agama islam.[4]
D.
Evaluasi
Evaluasi
adalah suatu proses yang sistematik untuk menentukan seberapa jauh efektifitas
suatu kegiatan serta pencapaian hasil yang ditargetkan melalui pengumpulan
informasi dari berbagai aspek yang terkait dengan menggunakan instrument dan
bahan yang tersedia. Dalam kaitan ini, pengertian baik dalam kaitan
penyuluhan sering dinyatakan benar, betul, bagus, berhasil, sopan, memuaskan,
memenuhi syarat, berguna, manfaat, kemajuan, menyenangkan, dan kata-kata lain
yang bermakna baik.
Ada
3 jenis evaluasi yang bisa dikenal pada suatu penyuluhan:
1.
Evaluasi pribadi (self evaluation)
Evaluasi pribadi ini adalah suatu
proses untuk menilai sejauh mana efektifitas anda sebagai penyuluh. Di dalam
melaksanakan evaluasi ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
a.
Materi
Ø Apakah
materi penyuluhan cukup memadai?
Ø Apakah
materi itu disusun dengan baik?
Ø Apakah
tujuannya bisa diketahui?
Ø Apakah
point utamanya telah diberikan tekanan?
Ø Apakah
tujuan tercapai?
Ø Apakah
alat bantu komunikasi efektif?
Ø Apakah
sarana memadai (bila ada). Apakah studi kasus berguna dan relevan?
b.
Penyajian
Ø Perhatian
dan minat anggota kelompok?
Ø Apakah
penyajian berkesinambungan?
Ø Apakah
peserta termotivasi?
Ø Apakah
penggunaan alat bantu komunikasi efektif?
Ø Apakah
bahasa yang digunakan sederhana, dimengerti dan betul?
Ø Bagaimana
Apakah penyajian terancang dengan baik?
Ø Apakah
penyajian menggunakan waktu sesuai rencana?
c.
Fasilitas
Ø Apakah
fasilitas fisik memuaskan?
Ø Apakah
tersedia catatan yang memadai?
d.
Pasca penyuluhan
Ø Apakah
tujuan penyuluhan tercapai? jika tidak, mengapa?
Ø Apakah
harapan peserta ( yang
disuluhi )
tercapai? bagaimana cara mengetahuinya?
Ø Apakah
indikator perubahan di bidang pengetahuan, ketrampilan atau sikap?
Ø Metode
penyuluhan penyuluh agama yang bisa dilaksanakan dengan baik? mengapa? metode
mana yang berhasil? mengapa?
Ø Apakah
fasilitas dan perlengkapan memuaskan? bagaimana memperbaikinya?
Ø Perbaikan
apa yang harus dilakukan?
Ø Apakah
setiap orang berpartisipasi?
Ø Apabila
penyuluhan merangsang untuk diskusi?
2.
Evaluasi Peserta
a.
Seberapa jauh kegunaan materi penyuluhan terhadap
tugas peserta?
b.
Seberapa jauh kecepatan kinerja
penyuluhan?
c.
Apakah tujuan penyuluhan dipahami?
d.
Bagaimana efektivitas alokasi
waktu?
e.
Apakah fasilitas memadai?
f.
Apakah peserta puas terhadap
penyuluhan?
g.
Apa saran peserta untuk perbaikan
penyuluhan?
3.
Test
Test adalah proses dalam rangka
menentukan apakah para peserta penyuluhan mempelajari dengan baik dan benar apa
yang dimaksud. Hal ini bisa dilakukan secara informal dengan mengajukan berbagai
pertanyaan atau dengan menggunakan instrumen berbagai jenis test. Test bisa
dirancang baik untuk mengukur performance maupun pengetahuan. Ada beberapa jenis test
yang perlu diketahui, yaitu:
a.
Test performance
Test
ini mengukur ketrampilan, peserta harus menunjukkan kemampuan untuk melakukan
sesuatu sesuai dengan yang diinginkan penyuluh.
b.
Test pengetahuan.
Ada
2 jenis test pengetahuan, yaitu subjective test dan objective test. Subjective
test tidak bisa dilaksanakan dalam suatu penyuluhan karena akan menimbulkan
kesulitan dalam menentukan standard kecuali ada kriteria yang menjadi rujukan.
Adapun objective test sering menggunakan modal seperti : oral, true and false,
multiple choice, matching, completion.
E.
Fungsi Evaluasi
1.
Sebagai alat untuk mengetahui
umpan balik yang sesuai bagi pelaksanaan suatu kegiatan.
2.
Sebagai alat untuk mengukur
keberhasilan pelaksanaan suatu kegiata.[5]
Adapun fungsi lain dari fungsi di atas yaitu, fungsi
Evaluasi Penyuluhan sebagai berikut:
Untuk dapat menentukan
tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran atau penyuluhan, perlu dilakukan
evaluasi. Penyuluhan adalah kegiatan yang bertujuan. Tujuan tersebut dinyatakan
dalam rumusan meningkatnya pengetahuan, ketrampilan dan tingkah laku yang
diharapkan dimiliki tersuluh setelah selesai mengikuti atau menyelesaikan pengalaman
pembelajaran melalui penyuluhan. Hasil yang diperoleh dari penilaian dinyatakan
dalam bentuk hasil penyuluhan.
Berikut fungsi evaluasi penyuluhan adalah:
1. Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan penyuluhan; dalam hal ini
tujuan khusus maupun tujuan umum. Tujuan khusus atau tujuan yang dapat terukur,
dibuktikan, setelah proses penyuluhan selesai. Dengan fungsi ini dapat diketahui
tingkat penguasaan bahan pembelajaran yang dikuasai oleh peserta penyuluhan.
Dengan kata lain dapat diketahui hasil belajar yang dicapai peserta penyuluhan.
Sedang tujuan umum biasanya bersifat kualitatif dan hasilnya baru tampak
beberapa saat seteleh selesai kegiatan (evaluasi sumatif)
2. Untuk mengetahui keefektifan proses penyuluhan yang dilakukan penyuluh
agama; penilaian ini dimaksudkan sebagai fungsi feed back bagi penyuluhan
berikutnya. Dengan fungsi ini penyuluh dapat mengetahui berhasil atau tidaknya
penyuluhan. Rendahnya hasil penyuluhan tidak semata-mata disebabkan kemampuan
peserta penyuluhan dalam menangkap materi, tetapi juga bisa disebabkan kurang
berhasilnya penyuluh menyampaikan penyuluhan. Melalui penilaian, berarti
menilai kemampuan penyuluh itu sendiri, dan hasilnya dapat dijadikan bahan
dalam memperbaiki uahanya, yaitu pada waktu melakukan penyuluhan berikutnya.
3. Secara komprehensif sebagai pengukur keberhasilan dilihat dari berbagai
aspek; misalnya dari aspek peserta, aspek materi, aspek metoda, aspek sarana
dan prasarana sekaligus dari aspek penyuluh sendiri.[6]
Ø Tujuan
yang hendak dicapai
Melalui monitoring yang
comprehensive, informasi yang lengkap bisa didapatkan. Dengan informasi yang
lengkap, hasil evaluasi akan menjadi lebih valid. Kesemuanya ini diarahkan
dengan tujuan sebagai berikut:
a.
Tersedianya informasi yang
lengkap dan akurat tentang suatu kegiatan dari berbagai aspek yang terkait
seperti: Penyelenggaraan, Pelaksana, Peserta, Fasilitas, Proses kegiatan,
materi.
b.
Tersedianya informasi lengkap dan
akurat untuk dijadikan laporan yang disusun secara sistematik agar bisa
dijadikan bahan pertimbangan bagi pejabat yang berwenang untuk pengambilan
keputusan.
c.
Untuk mengetahui berhasil
tidaknya suatu kegiatan dalam mencapai target yang telah ditetapkan dari segi
penyelenggaraan maupun akademik yang meliputi aspek: pengetahuan, ketrampilan,
sikap.
d.
Untuk mengetahui posisi peserta
dan menempatkannya pada situasi yang tepat sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki dan mengembangkan guna mampu memanfaatkan peluang dalam upaya
peningkatan pelayanan.
e.
Untuk mengetahui kelemahan,
kekuatan dalam penyelenggaraan kegiatan untuk melakukan perbaikan guna
peningkatan pendayagunaan sumber daya yang ada.[7]
Hasil dari evaluasi tersebut di harapkan menjadi feedback yang kuat, sehingga segala
perencanaan yang di lakukan memang betul-betul matang. Karena sebuah
perencanaan yang matang akan mampu menganalisis kekutan dan kelemahan dan kemudian
berusaha mencari solusi untuk mengatasi kelemahan-kelamahan tersebut. Tujuan
evaluasi atas perencanaan penyuluhan agar perencanaan dapat berjalan dengan
lancar sesuai dengan tujuannya.[8]
Ø Pentingnya Evaluasi
a.
Dengan adanya evaluasi maka akan
mencegah timbulnya berbagai masalah pada penyuluhan berikutnya.
b.
Menambah pemahaman mengenai apa
yang akan berhasil dan apa yang akan gagal dalam penyampaian dan meningkatkan
penyuluhan berikutnya[9]
F. Evaluasi pelaksanaan Penyuluhan Agama
Mengevaluasi penyuluhan merupakan cara untuk mengerti
sejauh mana pelaksanaan program penyuluhan berhasil atau gagal. Untuk itu
kriteria untuk evaluasi perlu di tentukan sebelumnya. Dengan demikian godaan
untuk menghasilkan evaluasi yang sukses dan menutup-nutupi kekurangan serta
kegagalan peyuluhan di hindari.
1. Unsur-unsur penyuluhan yang di evaluasi. Ialah:
a. Tercapai tidaknya tujuan program penyuluhan
b. Isi program penyuluhan
c. Metode yang di pergunakan dalam program penyuluhan
d. Partisipasi para peserta
e. Pendekatan dan sikap penyuluh dalam penyuluhan
f. Suasana yan tercipta dalam pelaksanaan penyuluhan
g. Penyediaan peralatan dan fasilitas penyuluhan
h. Akomodasi dan konsumsi selama penuluhan
2. Waktu evaluasi
Evaluasi sendiri dapat di buat pada tahap-tahap yang
berbeda: evaluasi selama penyuluhan berlangsung, evaluasi pda akhir suatu tahap
penyuluhan dan evaluasi pada akhir seluruh penuluhan agama.
a. Evaluasi selama penyulahan adalah evaluasi yang di adakan setiap saat
selama penyuluhan. Dapat berupa:
·
Evaluasi terbuka oleh
seluruh peserta dalam forum
·
Evaluasi di hadapan seluruh
peserta dan penyuluh oleh beberapa wakil para pesrta yang sudah di tunjuk
sebelumnya
·
Evaluasi tertulis, entah
bebas, entah menurut kertas evaluasi yang sudah di siapkan
Merencanakan program pelatihan memerlukan kecermatan.
Oleh karena itu untuk perencanaan program pelatihan perlu di alokasikan waktu
yang cukup.[10]
b. Evaluasi pada akhir seluruh penyuluhan. Bahan dan bentuknya sama dengan
pada evaluasi selama penyuluhan dan evaluasi pada akhir suatu tahap penyuluhan.
Hasil evaluasi akhir penyuluhan perlu di pertimbangkan bersama hasil evaluasi
selama penyuluhan dan evaluasi pada akhir setiap tahap penyuluhan. Karena akhir
seluruh penyuluhan kerap kurang objektif hasilnya.[11]
III.
KESIMPULAN
Dari uraian penjelasan di atas maka dapat di simpulkan:
1. Monitoring
adalah suatu kegiatan yang menjaring informasi dari berbagai aspek kegiatan
(pelatihan, pendidikan maupun penyuluhan) yang dilakukan secara sistematik dan
terencana dengan menggunakan instrument yang mampu mengukur informasi secara kuantitatif
untuk digunakan sebagai bahan penyusunan pelaporan. Adapun
yang lain:
a. Hal-hal yang perlu di perhatikan saat monitoring.
b. Fungsi monitoring.
c. Pelaksanaan monitoring dalam penyuluhan agama.
2. Evaluasi
adalah suatu proses yang sistematik untuk menentukan seberapa jauh efektifitas
suatu kegiatan serta pencapaian hasil yang ditargetkan melalui pengumpulan
informasi dari berbagai aspek yang terkait dengan menggunakan instrument dan
bahan yang tersedia. Adapun yang lain yaitu:
a. Fungsi evaluasi
b. Pelaksanaan evaluasi dalam penyuluhan agama.
IV.
PENUTUP
Demikian
pemaparan makalah yang dapat kami sampaikan,
kritik dan saran sangat saya harapkan guna untuk menjadi bahan acuan pembuatan
makalah yang akan datang, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Ketut Sukardi, Ketut dkk. proses
bimbingan dan konseling di sekolah. PT Rineka Cipta: Jakarta. 2008
Machendrawati, Nanih. Dasar-dasar Penyuluhan Agama dalam Dakwah. KP Hadid: Bandung. 1999
Mujiman, Haris. Manajemen
Pelatihan. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. 2011
Munir, M. Manajemen
Dakwah. Prenada Media: Jakarta. 2006
Yusuf, Yusnar. BukuPanduan
Pelaksanaan Tugas Penyuluh Agama Utama. Jakarta. 2003
[6] http://kalsel.kemenag.go.id/file/file/Jurnal/vbaz1356498363.pdf di akses pada hari minggu
pukul 21.00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar