Selasa, 10 Mei 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAP

I.                   Latar belakang

Setiap manusia di dunia ini memerlukan adanya komunikasi antara satu dengan yang lain. Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk sosial yang berarti memerlukan orang lain. Dengan demikian, secara tidak langsung satu dengan yang lainnya harus melakukan suatu komunikasi, baik verbal maupun non verbal. Suatu komunikasi tersebut tidak akan terjadi dengan baik jika didalamnya terdapat hambatan-hambatan, baik dari komunikan, komunikator, ataupun perantara. Komunikasi yang baik terjadi apabila antara komunikator dengan komunikan memahami isi pesan yang disampaikan atau diterima dan komunikan memberikan tanggapan (feedback) dari pesan yang telah disampaikan oleh komunikator. Jika semua itu, berjalan dengan baik maka komunikasi pun akan berjalan dengan baik pula.

Dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai faktor-faktor personal dan situasional yang mempengaruhi Atraksi Imterpersonal. Atraksi Interpersonal dapat mempengaruhi komunikasi Interpersonal karena atraksi interpersonal dapat berpengaruh pada keefektifan komunikasi dan penafsiran pesan oleh komunikan.

Dalam psikologi sosial terdapat dua pendekatan yaitu ada yang menekankan pada faktor psikologis dan ada yang menekankan pada faktor sosiologis. Faktor psikologis biasa disebut faktor personal (faktor yang timbul dari dalam diri individu) dan faktor sosiologis biasa disebut faktor situasional (faktor yang timbul dari luar diri individu).

Pada tahun 1908 terdapat dua pemikiran yang berbeda yaitu pemikiran yang pertama menyatakan bahwa faktor psikologislah yang mempengaruhi tindakan individu. pernyataan ini dikemukakan oleh McDougall seorang Psikolog. Dan pemikiran kedua menyatakan bahwa tindakan individu didasarkan pada faktor situasional. Pernyataan ini dikemukakan oleh Edward Ross seorang sosiolog. Pernyataan yang dikemukakan oleh Edward mulai populer di negri Paman Sam sehingga memporak-porandakan dalil-dalil McDougall.

Pemikiran kedua tokoh tersebut mendapatkan sorotan tajam sehingga pernyataan mereka digunakan untuk membahas faktor-faktor yang melatar belakangi tindakan dan perilaku individu. Dalam makalah ini kami akan membahas faktor-faktor yang berasal dari dalam individu (faktor personal) dan faktor-faktor yang berasal dari luar individu (faktor situasional) yang mempengaruhi Atraksi Interpersonal.

II.                Rumusan masalah

1.      Apakah yang dimaksud faktor personal?
2.      Apakah yang dimaksud faktor situasisonal?



III.             PEMBAHASAN

Komunikasi antar pribadi didevinisikan oleh Joseph A. Devito proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau diantara kelompok kecil orang-orang, dengan beberapa dan beberapa umpan balik seketika.pentingnya proses komunikasi antar pribadi ialah karena prosesnya memungkinkan berlangsung secara dialogis.
Dialog adalah bentuk komunikasi antar pribadi yang menunjukan terjadinya interaksi. Mereka terlibat dalam komunikasi bentuk ini berfungsi ganda, masing-masing menjadi pembicara dan pendengar secara bergantian.[1]

A.    Faktor personal

Mc Dougall menekankan pentingnya faktor-faktor personal dalam menentukan interaksi interaksi sosial dan masyarakat. Ross menegaskan utamanya faktor situasional dan sosial dalam membentuk perilaku individu.
Perspektif yang berpusat pada pesona mempertanyakan faktor-faktor internal apakah, baik berupa sikap, instink, motif, kepribadian,sitstem kognitif yang menjelaskan perilaku manusia. Diantaranya sebagai berikut:
1.      Biologis
Manusia adalah makhluk biologis yang tidak berbeda dengan hewan yang lain. Ia lapar jika tidak makan selama duap puluh jam,kucing juga demikian. Ia memerlukan lawan jenis untuk kegiatan reproduktifnya begitu pula kerbau. Faktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan faktor-faktor sosiopsikologis. Bahawa warisan biologis manusia menentukan perilakunya, dapat diawali sampai struktur DNA yang menyimpan seluruh memori warisan biologis yang yang diterima dari kedua orang tuanya.
2.      Sosiopsikologis
Karena manusia makhluk sosial, dari proses sosial ia memperoleh beberapa karakteristik yang mempengaruhi perilakunya. Kita dapat mengklasifikasinya kedalam tiga komponen, komponen afektif,komponen kognitf,komponen konatif. Komponen pertama merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologi, didahulukan karena erat kaitannya dengan pembicaraan sebelumnya. komponen kognitif adalah aspek intelektual, yang berkaitan dengan apa yang diketahui manusia.
3.      Emosi
Emosi menunjukan kegoncangan organisme yang disertai oleh gejala-gejala kesadaran,keperilakuan, dan proses fisiologis. Bila orang yang anda cintai mencemoohkan anda,anda akan bereaksi secara emosional karena anda mengetahui makna cemoohan itu (kesadaran). Emosi tidak selau jelek. Emosi memberikan bumbu kepada kehidupan,tanpa emosi hidup ini kering dan gersang. Paling tidak ada empat fungsi emosi, 1) Emosi adalah pembangkit energi, 2) Emosi adalah pembawa informasi, 3) Emosi bukan saja pembawa informasi dalam komunikasi intrapersonal, tetapi juga pembawa pesan dalam komunikasi interpersonal, 4) Emosi juga merupakan sumber informasi tentang keberhasilan kita.
4.      Kepercayaan
Kepercayaan adalah komponen kognitif dari faktor sosiopsikologis. Kepercayaan disini tidak ada hubungannya dengan hal-hal yang gaib,tetapi hanyalah “keyakinan bahwa sesuatu itu benar atau salah atas dasar bukti, sugesti otoritas,pengalaman atau intuisi. Jadi kepercayaan dapat bersifat rasional atau irasional.
5.      Kebiasaan
Komponen konatif dari faktor sosiopsikologis, seperti telah disebutkan diatas terdiri dari kebiasaan dan kemauan. Kebiasaan adalah aspek perilaku manusia yang menetap, berlangsung secara otomatis tidak direncanakan.kebiasaan merupakan hasil pelaziman yang berlangsung pada waktu yang lama atau sebagai reaksi khas yang diulangi seseorang berkali-kali.
6.      Kemauan
Kemauan jarang dibicarakan secara khusus dalam buku-buku pengantar psikologi. Kemauan erat kaitannya dengan tindakan, bahkan ada yang mendefinisikan kemauan sebagai tindakan yang merupakan usaha seseorang untuk mencapai tujuan.
7.      Konsep diri
Konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Konsep diri yang positif, di tandai dengan 5 hal:
a.       Ia yakin akan kemampuannya mengatasi masalah
b.      Ia merasa setara dengan orang lain
c.       Ia menerima pujian tanpa rasa malu
d.      Ia menyadari, bahwa bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keiginan, dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui masyarakat
e.       Ia mampu memperbaiki dirinya

B.     Faktor situasional
Delgado pernah melakukan beberapa eksperimen untuk mengubah kera gibbon yang tenang menjadi agresif dengan merangsang salah satu bagian otaknya. Ketika dirangsang, seekor monyet menyerang monyet asing yang tinggal satu kandang, tetapi dengan rangsangan yang sama ia tidak menunjukan sikap bermusuhan terhadap kawan betinanya. Reaksi agresif diungkapakan berlainan pada situasi yang berlainan sehingga Delgado menyimpulkan bahwa respon otak sangat dipengaruhi oleh “ setting” atau suasana yang melingkupi organisme dan membawa kita kepada pengaruh situasional terhadap perilaku manusia. Edward G. Sampson merangkumkan seluruh faktor situasional sebagai berikut :
1.      Faktor Ekologis
Kaum determinisme lingkungan sering menyatakan bahwa keadaan alam mempengaruhi gaya hidup dan perilaku. Sebagian pandangan mereka telah diuji dalam berbagai penelitian, seperti efek temperatur atau tindakan kekerasan,perilaku interpersonal, dan suasana emosional.
2.      Faktor arsitektural
Dewasa ini telah tumbuh perhatian dikalangan para arsitek pada pengaruh lingkungan yang dibuat manusia terhadap perilaku penghuninya. Satu rancanagan arsitektur dapat mempengaruhi pola komunikasi diantara orang yang hidup dalam naungan arsitektural tertentu.
3.      Faktor Temporal
Telah banyak diteliti pengaruh waktu terhadap bioritma manusia. Tanpa mengetahui bioritma sekalipun banyak kegiatan kita yang diatur berdasarkan waktu; makan, pergi ke sekolah, bekerja, beristirahat, berlibur, beribadat, dan sebagainnya. Jadi, yaqng mempengaruhi manusia bukan saja dimana mereka berada tetaoi juga bilaman mereka berada.
4.      Suasana perilaku (behavior Settings)
Di masjid orang tidak akan berteriak keras, seperti dalam pesta orang tidak akan melakukan upacara ibadat.
5.      Teknologi
Pengaruh teknologi terhadap perilaku manusia sudah sering dibicarakan orang. Revolusi teknologi sering disusul dengan revolusi dalam perilaku sosial. bersamaan dengan itu tumbuhlah pola-pola penyebaran informasi (infosphere) yang mempengaruhi suasana kejiwaan (psychophere) setiap anggota masyarakat.
6.      Sosial
Sistem peranan yang ditetapkan dalam suatu masyarakat, struktur kelompok dan organisasi, karakteristik populasi, adalah faktor-faktor sosial yang menata perilaku manusia. Dalam organisasi, hububgan antara anggota dengan ketua diatur oleh sistem peranan dan norma-norma kelompok. Besar kecilnya organisasi akan mempengaruhi jaringan komunikasi dan sistem pengambilan keputusan. Dari segi komunikasi, teori penyebaran inovasi dsn teori kritik memperlihatkan bagaimana sistem komunikasi sangatdipengaruhi oleh struktur sosial.
7.      Lingkungan psikososial
Persepsi kita tentang sejauh mana lingkungan memuaskan atau mengecewakan kita, akan mempengaruhi perilaku kita dalam lingkungan itu. Lingkungan dalam persepsi kita lazim disebut sebagai iklim (climate). Dalam organisasi, iklim psikososial menunjukan persepsi orang tentang kebebasan individual, ketaatan pengawasan, kemungkinan kemajuan dan tingkat keakraban.[2]

IV.             Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, maka dapat kami simpulkan sebagai berikut:
Komunikasi antar pribadi didevinisikan oleh Joseph A. Devito proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau diantara kelompok kecil orang-orang, dengan beberapa dan beberapa umpan balik seketika.pentingnya proses komunikasi antar pribadi ialah karena prosesnya memungkinkan berlangsung secara dialogis.

                        Factor personal
Mc Dougall menekankan pentingnya faktor-faktor personal dalam menentukan interaksi interaksi sosial dan masyarakat. Ross menegaskan utamanya faktor situasional dan sosial dalam membentuk perilaku individu. Factor personal meliputi:
a.       Biologis,
b.      Sosiopsikologis
c.       Emosi
d.      Kepercayaan
e.       Kebiasaan
f.       Kemauan, dan
g.      Konsep diri

Faktor situasional
Pada penjelasan di atas, Delgado menyimpulkan bahwa respon otak sangat dipengaruhi oleh “ setting” atau suasana yang melingkupi organisme dan membawa kita kepada pengaruh situasional terhadap perilaku manusia. Factor ini meliputi beberapa hal yaitu:
a.       Ekologis,
b.      Arsitektural
c.       Temporal
d.      Behavior setting
e.       Teknologi
f.       Sosial
g.      psikososial



V.                Penutup
Demikian makalah yang dapat kami sampaikan, kritik dan saran sangat kami harapkan. Guna untuk menjadi bahan acuan pembuatan makalah yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.







DAFTAR PUSTAKA



Effendi, Onong Uchjana. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. PT Citra Aditya Bakti. Bandung: 2003

Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. PT Remaja Rosdakarya. Bandung: 2007



[1] Onong Uchjana effendy.Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. PT Citra Aditya Bakti, Bandung:2003,hal57-58
[2] Drs. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc., Psikologi Komunikasi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung: 2007, hlm: 32-37

Tidak ada komentar:

Posting Komentar