I.
PENDAHULUAN
Seringkali, orang atau organisasi
berusaha agar pihak lain menampilkan tindakan tertentu pada saat pihak lain
tersebut tidak ingin melakukannya. Bila seseorang menampilkan perilaku tertentu
karena setiap orang lain menampilkan perilaku tersebut, kita menyebutnya
Konformitas. Bila orang menampilkan perilku tertentu karena tuntutan meskipun
mereka lebih suka tidak menampilkannya
kita menyebut Ketaatan atau Kepatuhan.
Kita dapat memandang konformitas sebagai bentuk khusus dari ketaatan
yang di lakukan karena ada tekanan kelompok tetapi sebenarnya konformitas
merupakan gejala penting yang harus kita pandang secara terpisah.
II.
RUMUSAN
MASALAH
A. Apa
pengertian Konformitas?
B. Faktor
apa yang mempengaruhi timbulnya seseorang melakukan Konformitas?
C. Apa
pengertian Kepatuhan?
D. Faktor
apa yang menyebabkan Kepatuhan?
E. Bagaimana
teori para ali tentang Konformitas dan Kepatuhan?
III.
PEMBAHASAN
A. Konformitas
(conformity)
Pengertian Konformitas
Konformitas yaitu perubahan perilaku
atau kepercayaan agar selaras dengan orang lain.[1]
Selain itu, para ahli psikologi sosial telah banyak mendfinisikan konformitas,
di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Menurut
Cialdini & Goldstein, konformitas (conformity) adalah “tendensi untuk
mengubah keyakinan atau perilaku seseorang agar sesuai dengan perilaku orang
lain”
2. Menurut
Robert Baron & Donn Byrne, Konformitas adalah “suatu jenis pengaruh sossial
dimana individu merubah sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma
sosial yang ada”
3. Menurut
soerjono soekanto, Konformitas adalah “proses menyesuaikan diri dengan
masyarakat dengan cara mengindahkan kaidah dan nilai-nilai masyarakat”[2]
Ada beberapa macam konformitas, yaitu
pemenuhan, kepatuhan, dan penerimaan.
Pemenuhan yaitu
apa yang di lakukan kelompok sementara di dalam tidak menyetujui hal tersebut. Kepatuhan yaitu bertindak sesuai dengan
perintah atau petunjuk langsung. Penerimaan
adalah meyakini dan juga melakukan sesuai dengan yang diingnkan oleh tekanan
sosial.[3]
B. Faktor-faktor yang
mempengaruhi timbulnya seseorang melakukan konformitas
orang
melakukan konformitas karena beberapa alasan. Menurut Martin & Hewstone,
dua alasan penting mangapa orang melakukan konformitas adalah:
1. Keinginan
untuk bertindak benar
Salah satu alas an konformitas adalah
perilaku orang lain sering memberikan informasi yang bermanfaat. Seringkali
seseorang mengetahui sesuatu yang tidak kita ketahui dengan melakukan apa yang
orang lain lakukan kita akan memperoleh manfaat dari pengetahuan mereka. Ini di sebut informational influence (pengaruh informasi)
2. Keinginan
agar di sukai
Alas an kedua dari konformitas adalah keinginan agar
diterima secara sosial. Rasa takut di pandang sebagai orang yang menyimpang
merupakan factor dasar yang hamper selali ada dalam semua situasi sosial. Ini
di namakan normative influence
(pengaruh normatif). Kita sering menginginkan agar orang lain menerima diri
kita, menyukai kita, dan memperlakukan kita dengan baik. Secara bersamaan kita
ingin menghindari penolakan,pelecehan, atau ejekan. [4]
Selain
faktor di atas, menurut David G. Myers, konformitas juga di pengaruhi oleh
factor sebagai berikut ini:
1. Ukuran
kelompok, suatu kelompok kecil dapat memiliki suatu pengaruh besar
2. Keseragaman
suara,
3. Kohesif,
4. Status,
semakin tinggi status, semakin besar kecenderungan untuk memunculkan
konformitas
5. Respon
umum, konformitas tertinggi terjadi ketika respons yang di berikan dimunculkan
di hadapan publik (dalam keberadaan suatu kelompok)
6. Komitmen
sebelumnya, suatu komitmen sebelumnya terhadap suatu perilaku atau kepercayaan
tertentu akan meningkatkan kecenderungan bahwa seseorang akan tetap pada
komitmen tersebut dan tidak menyeragamkan diri.[5]
C. Kepatuhan (obedience)
Pengertian Kepatuhan
Definisi kepatuhan menurut para ahli
psikologi sosial adalah sebagai berikut:
1. Menurut
David O. Sears, kepatuhan adalah menampilkan perilaku tertentu karena adanya
tuntutan, meskipun mereka lebih suka tidak menampilkannya.[6]
2. Menurut
Robert A. Baron & donn Byrne, kepatuhan adalah bentuk pengaruh sosial di
mana satu orang memerintahkan seseorang atau lebih untuk melakukan sesuatu, dan
mereka merekapun melakukannya.[7]
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
kepatuhan adalah bentuk pengaruh sosial dimana seseorang melakukan suatu
perilaku tertentu dengan tidak mengindahkan pertimbangannya sendiri karena
mendapatkan tuntutan dari pihak yang mempunyai otoritas/kewenangan.
D. Faktor yang
menyebabkan kepatuhan
Menurut david O. Sears, kepatuhan timbul
karena adanya factor-faktor sebagai berikut:
1. ketaatan
terhadap otoritas yang sah
harapan atau keinginan
dari orang yang menduduki posisi tertentu/memiliki legitimasi kekuasaan akan
menimbulkan kepatuhan. Yang di maksud dengan legitimasi disini adalah keyakinan
umum bahwa pihak otoritas memiliki hak untuk menuntut ketaatan terhadap
perintahnya.
2. Ganjaran,
hukuman, dan ancaman
Salah satu cara untuk
menimbulkan kepatuhan adal;ah dengan meningkatkan tekanan terhadap individu
untuk menampilkan perilaku yang diinginkan melalui ganjaran, hukuman atau
ancaman.
3. Harapan
orang lain
Orang lain rela
memenuhi permintaan orang lain hanya karena orang tersebut mengharapkannya.[8]
E. Teori-teori para
ahli tentang Konformitas dan Kepatuhan
1. Solomon
Asch meminta seseorang untuk mendengarkan penilaian orang lain tentang 3 garis
pembanding yang sebenarnya sama dengan suatu garis standard an kemudian membuat
penilaian mereka sendiri yang ternyata sama dengan penilaian orang lain yang
telah mereka dengar sebelumnya. Ketika orang lain secara diam-diam memberikan
jawaban yang salah, 37% dari para partisipan juga memberikan jawaban yang
salah.
2. Eksperimen
kepatuhan yang di lakukan oleh Stanley Migram menunjukan suatu bentuk kepatuhan
yang ekstrim. Dalam kondisi-kondisi optimal seorang komandan yang berada di
dekat kita, seorang korban yang berada jauh dari kita, dan tidak ada peluang
untuk tidak patuh 65%.[9]
IV.
KESIMPULAN
Dari
pemaparan makalah di atas dapat disimpulkan bahwa konformitas adalah perubahan
perilaku atau kepercayaan agar selaras dengan orang lain.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi timbulnya seseorang melakukan konformitas:
1. Keinginan
untuk bertindak benar
2. Keinginan
agar di sukai
Selain
itu pendapat dari David G. Myers, konformitas juga di pengaruhi oleh factor
sebagai berikut ini:
1. Ukuran
kelompok,
2. Keseragaman
suara,
3. Kohesif,
4. Status,
5. Respon
umum,
6. Komitmen
sebelumnya
kepatuhan adalah bentuk pengaruh sosial dimana
seseorang melakukan suatu perilaku tertentu dengan tidak mengindahkan
pertimbangannya sendiri karena mendapatkan tuntutan dari pihak yang mempunyai
otoritas/kewenangan.
Faktor yang menyebabkan kepatuhan:
Menurut david O. Sears, kepatuhan timbul
karena adanya factor-faktor sebagai berikut:
1. ketaatan
terhadap otoritas yang sah
2. Ganjaran,
hukuman, dan ancaman
3. Harapan
orang lain
Teori-teori para ahli tentang
Konformitas dan Kepatuhan
1. Solomon
Asch dan,
2. Eksperimen
kepatuhan yang di lakukan oleh Stanley Migram
DAFTAR
PUSTAKA
G. Myers, David. Psikologi
Sosial. Salemba Humanika: Jakarta Selatan. 2012
O. Sears, David. Dkk. Psikologi
Sosial. Erlangga: Jakarta. 1994
Baron, Robert &
Donn Byrne, Psikologi Sosial.
Erlangga: Jakarta. 2005
Anakngroto.blogspot.com/2013/05/konformitasdan-kepatuhan-sosial-makalah.html?m=1
[1] David G. Myers, Psikologi
Sosial, hlm: 252
[2] Anakngroto.blogspot.com/2013/05/konformitasdan-kepatuhan-sosial-makalah.html?m=1,
di akses pada hari minggu pukul 12:41 WIB
[3] Ibid, hlm: 253
[4] Ibid, hlm: 285
[5] Ibid, hlm: 279-283
[6] David O. Sears, Jonathan L. Fredmaan & L. Anne
Peplau, Psikologi Sosial, hlm: 92
[7] Robert Baron & Donn Byrne, Psikologi Sosial, hlm: 53
[8] David O. Sears, Jonathan L. Fredmaan & L. Anne
Peplau, Psikologi Sosial, hlm: 92-96
[9] Ibid, hlm: 277
Tidak ada komentar:
Posting Komentar