Rabu, 11 Mei 2016

KONFORMITAS DAN KEPATUHAN

I.                   PENDAHULUAN
Seringkali, orang atau organisasi berusaha agar pihak lain menampilkan tindakan tertentu pada saat pihak lain tersebut tidak ingin melakukannya. Bila seseorang menampilkan perilaku tertentu karena setiap orang lain menampilkan perilaku tersebut, kita menyebutnya Konformitas. Bila orang menampilkan perilku tertentu karena tuntutan meskipun mereka lebih suka  tidak menampilkannya kita menyebut Ketaatan atau Kepatuhan.  Kita dapat memandang konformitas sebagai bentuk khusus dari ketaatan yang di lakukan karena ada tekanan kelompok tetapi sebenarnya konformitas merupakan gejala penting yang harus kita pandang secara terpisah.

II.                RUMUSAN MASALAH
A.    Apa pengertian Konformitas?
B.     Faktor apa yang mempengaruhi timbulnya seseorang melakukan Konformitas?
C.     Apa pengertian Kepatuhan?
D.    Faktor apa yang menyebabkan Kepatuhan?
E.     Bagaimana teori para ali tentang Konformitas dan Kepatuhan?



III.             PEMBAHASAN
A.    Konformitas (conformity)
Pengertian Konformitas
Konformitas yaitu perubahan perilaku atau kepercayaan agar selaras dengan orang lain.[1] Selain itu, para ahli psikologi sosial telah banyak mendfinisikan konformitas, di antaranya adalah sebagai berikut:
1.      Menurut Cialdini & Goldstein, konformitas (conformity) adalah “tendensi untuk mengubah keyakinan atau perilaku seseorang agar sesuai dengan perilaku orang lain”
2.      Menurut Robert Baron & Donn Byrne, Konformitas adalah “suatu jenis pengaruh sossial dimana individu merubah sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma sosial yang ada”
3.      Menurut soerjono soekanto, Konformitas adalah “proses menyesuaikan diri dengan masyarakat dengan cara mengindahkan kaidah dan nilai-nilai masyarakat”[2]
Ada beberapa macam konformitas, yaitu pemenuhan, kepatuhan, dan penerimaan.
Pemenuhan yaitu apa yang di lakukan kelompok sementara di dalam tidak menyetujui hal tersebut. Kepatuhan yaitu bertindak sesuai dengan perintah atau petunjuk langsung. Penerimaan adalah meyakini dan juga melakukan sesuai dengan yang diingnkan oleh tekanan sosial.[3]

B.     Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya seseorang melakukan konformitas
orang melakukan konformitas karena beberapa alasan. Menurut Martin & Hewstone, dua alasan penting mangapa orang melakukan konformitas adalah:
1.      Keinginan untuk bertindak benar
Salah satu alas an konformitas adalah perilaku orang lain sering memberikan informasi yang bermanfaat. Seringkali seseorang mengetahui sesuatu yang tidak kita ketahui dengan melakukan apa yang orang lain lakukan kita akan memperoleh manfaat dari pengetahuan  mereka. Ini di sebut informational influence (pengaruh informasi)
2.      Keinginan agar di sukai
Alas an kedua dari konformitas adalah keinginan agar diterima secara sosial. Rasa takut di pandang sebagai orang yang menyimpang merupakan factor dasar yang hamper selali ada dalam semua situasi sosial. Ini di namakan normative influence (pengaruh normatif). Kita sering menginginkan agar orang lain menerima diri kita, menyukai kita, dan memperlakukan kita dengan baik. Secara bersamaan kita ingin menghindari penolakan,pelecehan, atau ejekan. [4]
Selain faktor di atas, menurut David G. Myers, konformitas juga di pengaruhi oleh factor sebagai berikut ini:
1.      Ukuran kelompok, suatu kelompok kecil dapat memiliki suatu pengaruh besar
2.      Keseragaman suara,
3.      Kohesif,
4.      Status, semakin tinggi status, semakin besar kecenderungan untuk memunculkan konformitas
5.      Respon umum, konformitas tertinggi terjadi ketika respons yang di berikan dimunculkan di hadapan publik (dalam keberadaan suatu kelompok)
6.      Komitmen sebelumnya, suatu komitmen sebelumnya terhadap suatu perilaku atau kepercayaan tertentu akan meningkatkan kecenderungan bahwa seseorang akan tetap pada komitmen tersebut dan tidak menyeragamkan diri.[5]

C.     Kepatuhan (obedience)
Pengertian Kepatuhan
Definisi kepatuhan menurut para ahli psikologi sosial adalah sebagai berikut:

1.      Menurut David O. Sears, kepatuhan adalah menampilkan perilaku tertentu karena adanya tuntutan, meskipun mereka lebih suka tidak menampilkannya.[6]
2.      Menurut Robert A. Baron & donn Byrne, kepatuhan adalah bentuk pengaruh sosial di mana satu orang memerintahkan seseorang atau lebih untuk melakukan sesuatu, dan mereka merekapun melakukannya.[7]
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepatuhan adalah bentuk pengaruh sosial dimana seseorang melakukan suatu perilaku tertentu dengan tidak mengindahkan pertimbangannya sendiri karena mendapatkan tuntutan dari pihak yang mempunyai otoritas/kewenangan.

D.    Faktor yang menyebabkan kepatuhan
Menurut david O. Sears, kepatuhan timbul karena adanya factor-faktor sebagai berikut:
1.      ketaatan terhadap otoritas yang sah
harapan atau keinginan dari orang yang menduduki posisi tertentu/memiliki legitimasi kekuasaan akan menimbulkan kepatuhan. Yang di maksud dengan legitimasi disini adalah keyakinan umum bahwa pihak otoritas memiliki hak untuk menuntut ketaatan terhadap perintahnya.
2.      Ganjaran, hukuman, dan ancaman
Salah satu cara untuk menimbulkan kepatuhan adal;ah dengan meningkatkan tekanan terhadap individu untuk menampilkan perilaku yang diinginkan melalui ganjaran, hukuman atau ancaman.
3.      Harapan orang lain
Orang lain rela memenuhi permintaan orang lain hanya karena orang tersebut mengharapkannya.[8]

E.     Teori-teori para ahli tentang Konformitas dan Kepatuhan
1.      Solomon Asch meminta seseorang untuk mendengarkan penilaian orang lain tentang 3 garis pembanding yang sebenarnya sama dengan suatu garis standard an kemudian membuat penilaian mereka sendiri yang ternyata sama dengan penilaian orang lain yang telah mereka dengar sebelumnya. Ketika orang lain secara diam-diam memberikan jawaban yang salah, 37% dari para partisipan juga memberikan jawaban yang salah.
2.      Eksperimen kepatuhan yang di lakukan oleh Stanley Migram menunjukan suatu bentuk kepatuhan yang ekstrim. Dalam kondisi-kondisi optimal seorang komandan yang berada di dekat kita, seorang korban yang berada jauh dari kita, dan tidak ada peluang untuk tidak patuh 65%.[9]



IV.             KESIMPULAN
Dari pemaparan makalah di atas dapat disimpulkan bahwa konformitas adalah perubahan perilaku atau kepercayaan agar selaras dengan orang lain.
Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya seseorang melakukan konformitas:
1.      Keinginan untuk bertindak benar
2.      Keinginan agar di sukai
Selain itu pendapat dari David G. Myers, konformitas juga di pengaruhi oleh factor sebagai berikut ini:
1.      Ukuran kelompok,
2.      Keseragaman suara,
3.      Kohesif,
4.      Status,
5.      Respon umum,
6.      Komitmen sebelumnya
kepatuhan adalah bentuk pengaruh sosial dimana seseorang melakukan suatu perilaku tertentu dengan tidak mengindahkan pertimbangannya sendiri karena mendapatkan tuntutan dari pihak yang mempunyai otoritas/kewenangan.
Faktor yang menyebabkan kepatuhan:
Menurut david O. Sears, kepatuhan timbul karena adanya factor-faktor sebagai berikut:
1.      ketaatan terhadap otoritas yang sah
2.      Ganjaran, hukuman, dan ancaman
3.      Harapan orang lain
Teori-teori para ahli tentang Konformitas dan Kepatuhan
1.      Solomon Asch dan,
2.      Eksperimen kepatuhan yang di lakukan oleh Stanley Migram



DAFTAR PUSTAKA


G. Myers, David. Psikologi Sosial. Salemba Humanika: Jakarta Selatan. 2012
O. Sears, David. Dkk. Psikologi Sosial. Erlangga: Jakarta. 1994
Baron, Robert & Donn Byrne, Psikologi Sosial. Erlangga: Jakarta. 2005
Anakngroto.blogspot.com/2013/05/konformitasdan-kepatuhan-sosial-makalah.html?m=1



[1] David G. Myers, Psikologi Sosial, hlm: 252
[2] Anakngroto.blogspot.com/2013/05/konformitasdan-kepatuhan-sosial-makalah.html?m=1, di akses pada hari minggu pukul 12:41 WIB
[3] Ibid, hlm: 253
[4] Ibid, hlm: 285
[5] Ibid, hlm: 279-283
[6] David O. Sears, Jonathan L. Fredmaan & L. Anne Peplau, Psikologi Sosial, hlm: 92
[7] Robert Baron & Donn Byrne, Psikologi Sosial, hlm: 53
[8] David O. Sears, Jonathan L. Fredmaan & L. Anne Peplau, Psikologi Sosial, hlm: 92-96
[9] Ibid, hlm: 277

Tidak ada komentar:

Posting Komentar